BOGOR,Teropongtimeindonesia.com - Program berkah ramadhan yang diluncurkan sedulur Jokowi selama satu bulan penuh benar-benar menbawa berkah bagi masyarakat terdampak covid-19.
Pasalnya banyak warga masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya akibat tidak bekerja selama hampir 2 bulan akibat dampat covid-19, dan ironisnya warga tersebut tidak masuk dalam Program bantuan Pemerintah, sehingga mereka tidak mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah.
Menurut Koordinator Aksi bapak H. Rachmat di wilayah Kota Bogor saat dijumpai wartawan Majalah CEO mengatakan bahwa, Program bagi-bagi sembako dari sedulur Jokowi ini sangat membantu warga masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kami menyisir warga masyarakat yang benar-benar tidak tersentuh oleh program pemerintah seperti para kuli bangunan, pedagang asongan, masyarakat korban phk, masyarakat lansia, satpam dan para sopir, " jelasnya kepada media CEO di kota Bogor, hari ini Minggu, 10 May 2020.
H. Rachmat menambahkan, untuk kedepannya kami berharap agar pendataan warga masyarakat yang terdampak covid-19 di data secara benar dan melibatkan rt/rw sehingga data penerima bantuan pemerintah akurat dan tepat sasaran, tutur Rachmat menutup pembicaraannya.
Di tempat terpisah wartawan majalah CEO melalui via telpon berhasil berbincang dengan Ketua Umum Sedulur Jokowi, Prof.DR. H.Paiman Raharjo. Menurut keterangan yang diperoleh, sedulur Jokowi mendapat arahan dari Presiden Jokowi untuk membantu menyisir dan mendata warga masyarakat yang belum tersentuh Program Pemerintah, maka sedulur Jokowi membentuk tim survei untuk mendata dan melacak keberadaan warga masyarakat yang belum tersentuh, ternyata banyak sekali dan rata-rata warga perantau yang ber ktp kampung serta warga masyarakat yang rumahnya ngontrak dan warga masyarakat yang tidak punya tempat tinggal.
Paiman Raharjo berharap agar kedepannya peran Badan Pusat Statistik dan instansi terkait yang membidangi pendataan penduduk harus akurat, tidak carut marut seperti sekarang ini, tidak ada kesamaan antara data BPS dengan data instansi terkait lainnya, sehingga menyebabkan penyaluran bantuan Pemerintah banyak yang tidak tepat sasaran, bahkan orang meninggalpun masih mendapatkan bantuan. Jika pemerintah kesulitan mencari petugas yang handal, sedulur Jokowi siap membantu karena sedulur Jokowi memiliki banyak kader para pakar dan ahli di segala bidang, kami memiliki 70 Profesor berbagai disiplin ilmu dan ratusan doktor, jadi bisa dikerahkan untuk membantu membereskan data penduduk yang sampai sekarang masih carut marut, tutur paiman mengakhiri pembicaraannya.(dmz).
Tidak ada komentar