Teropongtimeindonesia.online-Jakarta-Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan predikat "sangat tinggi" pada
tahun 2020, yaitu mencapai 80,77. Angka tersebut melebihi rata-rata nasional
yaitu 71,94 dan menduduki ranking tertinggi di Indonesia. Status IPM sangat
tinggi tersebut diperoleh bila IPM berada di atas 80. Sedangkan, IPM 70-80
berstatus tinggi, 60-70 berstatus sedang dan IPM di bawah 60 berstatus rendah.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan apresiasi kepada para
jajaran atas kinerjanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,
khususnya di masa pandemi COVID-19. Dalam hal ini, Pemprov DKI telah melakukan
upgrade atas visi dan kebijakan pembangunan kota Jakarta yang disampaikan dalam
Musrenbang Perubahan RPJMD DKI Tahun 2017-2022, pada Selasa (22/12).
"Pertama, kami lakukan perencanaan ruang berbasis neighborhood (lingkungan
terdekat, sekitar) di mana semua kebutuhan warga harus bisa terpenuhi tanpa
perlu menempuh jarak jauh. Kemudian menyiapkan fasilitas dan layanan dasar kota
yang berketahanan. Yang ketiga, peningkatan infrastruktur digital sebagai
backbone (tulang punggung) dari tata kelola pemerintahan modern yang berbasis
data. Berikutnya adalah integrasi data kependudukan untuk menghasilkan
intervensi sosial yang tepat. Serta reformasi ekonomi dengan mendorong industri
berbasis pengalaman dan nilai tambah," terang Gubernur Anies.
Terkait IPM, perlu diketahui, pada tahun sebelumnya, 2019 IPM DKI tercatat
sebesar 80,76. Sedangkan pada 2018 tercatat 80,47. Angka tersebut terus
meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun ini mencapai 80,77.
Sementara, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi capaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Tahun 2020 yang melebihi rata-rata
nasional tersebut. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Muhammad Hudori
menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Anies atas capaian tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih, apresiasi yang tinggi kepada Pak Gubernur bahwa
IPM Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 ini sebesar 80,77. Artinya, kalau kita
lihat DKI ini menduduki ranking tertinggi di Indonesia, artinya ini juga berada
di atas rata-rata nasional, yaitu di sekitar 71,94,” kata Hudori dalam
Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2017-2022 secara
virtual, Selasa (22/12)
Hudori menyebutkan tiga faktor penting penentu kualitas hidup masyarat di DKI
Jakarta yang tergolong baik, sehingga menyumbang angka IPM tertinggi di
Indonesia itu. “Kalau bicara soal IPM ini ada 3 hal yang harus diperhatikan
untuk kualitas hidup masyarakat di DKI Jakarta yang tergolong sangat baik,
biasanya umur panjang dan hidup sehat, dari sisi pengetahuan, dan standar hidup
layak,” imbuh Hudori.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah komponen dasar kualitas hidup, seperti umur panjang dan hidup sehat,
pengetahuan, dan standar hidup layak. IPM merupakan indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah. Bagi Indonesia, IPM
merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM
juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Topik
: Kesatuan Bangsa & Politik
Tidak ada komentar