Teropongtimeindonesia.online
-Sabang –
Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT melakukan kunjungan kerja ke BPKS Sabang
bersamaan dengan melakukan uji berlayar dengan Kapal Motor Penumpang (KMP) Aceh
Hebat 2. Setiba di ruang rapat BPKS Sabang, Nova langsung menggelar
pertemuan dengan, Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain, Wali Kota Sabang Nazaruddin,
dan pejabat terkait lainnya, Selasa (29/12/2020).
Pada pertemuan itu berkembang tema-tema penting dan strategis
bagi pengembangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota
Sabang. Tema tersebut diungkapkan Kepala BPKS maupun Walikota Sabang, seperti
penggunaan aset daerah, pariwisata, omnibus law, hospital tourism,
dan rencana pembangunan RSUD Kota Sabang.
Menanggapi tema-tema penting tersebut, Gubernur Nova yang
juga Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS) mengatakan, aset-aset pemerintah yang ada
di Kota Sabang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan
masyarakat. Jangan sampai aset-aset yang ada terbengkalai karena statusnya
bukan milik Pemko Sabang, katanya.
“Bila ada aset Pemerintah Aceh yang idle dan belum
dimanfaatkan, dapat dimanfaatkan demi kepentingan pembangunan dan peningkatan
ekonomi masyarakat,” tuturnya.
“Status kepemilikan aset itu penting sesuai regulasinya,
namun jauh lebih penting lagi aset yang ada harus memberi manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Bila ada aset Pemerintah Aceh yang
idle, dapat dimanfaatkan BPKS dan Pemko Sabang, tegasnya.
Tetapi, lanjut Nova, pemanfaatannya disesuaikan dengan
regulasinya. BPKS dan Walikota Sabang hendaknya segera mendalami regulasi
pemakaian aset yang ada bersama Dinas Keuangan Pemerintah Aceh supaya dapat
pemanfaatan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kunjungan wisatawan
Selain pemanfaatan aset, Nova juga mendorong peningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan ke Sabang. Ia meminta BPKS dan Dinas Perhubungan
Aceh untuk menghitung kembali potensi penumpang pesawat udara dari dan ke
Sabang. Hasil perhitungan tersebut menjadi salah satu bahan paparan kepada
regulator dan penyedia jasa penerbangan supaya membuka rute penerbangan
armadanya dari dan ke Kota Sabang.
“Potensi penumpang itu akan kita tawarkan kepada penyedia
jasa penerbangan, dan mereka tertarik melayani penumpang dari dan ke
Sabang,” kata Nova.
Pelayanan moda transportasi udara dari dan ke Kota Sabang
terjadi kekosongan sejak Garuda Indonesia Airways, Susi Air, dan Wings
Air, yang sempat melayani penerbangan dari Kualanamu, Sumatera Utara, ke
Pulau Weh itu dihentikan akhir tahun 2018.
Menurut Nova, perusahaan penerbangan akan menarik apabila
penumpangnya mencapai 60% dari kapasitas pesawatnya. Nova pun menugaskan Kepala
Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi untuk menjajaki koneksi flight
Batam-Medan-Rembele dan Sabang, untuk meningkatkan potensi penumpang pesawat.
Terkait dengan pengembangan kawasan dan investasi, Gubernur
Aceh mengingatkan Kepala BPKS untuk mempelajari secara seksama UU omnibus
law terkait kewenangan BPKS dalam pengembangan kawasan bebas Sabang, dan
kekhususan Aceh yang diatur dalam UUPA.
Sementara itu, Erwanto, Deputi Komersial dan Investasi BPKS,
melaporkan kepada Gubernur Aceh bahwa pihaknya sedang menawarkan
investasi hospital tourism kepada investor nasional dan
internasional. Menurut Erwanto, hospital tourism memiliki daya tarik
tersendiri terutama bagi wisatawan medis berkunjung ke Sabang.
Sebelum bertolak kembali ke Banda Aceh dengan KMP Aceh Hebat
2, Gubernur Nova meninjau lokasi pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sabang di Kelurahan Ujong Kareung, bersama Walikota Sabang, Sekda Sabang, Wakil
Ketua DPRK Sabang, Danlanal Sabang beserta rombongan lainnya.
Tidak ada komentar