Ngopi bareng tersebut juga dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah salah hal ini Dinas Kominfo yang diwakili Kabid Informasi publik. Dan Ketua Persatuan Jurnalis Morowali (Perstajam) dan puluhan jurnalis di Morowali.
Melalui kesempatan itu, Kapolres Morowali mengatakan, ngopi bareng sengaja dibuat non formal dengan harapan dapat terjalin kedekatan dan keakraban antara tiga pilar, yaitu pihak kepolisian, pemerintah daerah dan insan pers.
Momentum pertemuan ini, selaku Kapolres Morowali, AKBP Bayu Indra Wiguno, menjelaskan posisi kepolisian di dalam hubungan antar instansi dan instrumen hukum sebagai mana tugas dan fungsi kepolisian. Sehingga selain mengadakan ngopi bareng, kegiatan dilanjutkan dengan press rilis.
"Press rilis ini akan memperlihatkan bagaimana situasi saat ini sudah sedemikian dinamis bisa kita katakan unik, khususnya situasi saat ini terkait pencurian yang sudah tidak lagi melihat siapa korbannya," ujar Kapolres Morowali.
Seperti kasus yang nanti akan kita press rilis, tambah Kapolres Bayu, nanti sedikit saya kasihkan kisi-kisi, karena beritanya sudah viral yaitu, adanya anak yang yang masih usia belajar melakukan pencurian di masjid dan disekolah.
"Ternyata, setelah kita temukan bahwa uang itu digunakan untuk narkoba. Kalau kita bicara soal ini, sebenarnya adalah masalah sosial dan memang harus diselesaikan dengan instrumen sosial, dimana anak usia sekolah yang sudah terpapar narkoba dan dia sudah tidak bisa berpikir sehat lagi," ucap Bayu Indra Wiguno.
Penegakan hukum, lanjut Kapolres, tidak bisa menjadi satu-satunya solusi utama. Banyak keterbatasan, khususnya terhadap anak-anak. Anak-anak ini punya masa depan. Kalau di hukum dan ditaruh di lapas seperti apa nantinya. "Apakah tambah waras atau tambah jago lagi," tuturnya. (Wardi)
Tidak ada komentar