Teropongtimeindonesia, Kab Bekasi -
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Dr Alamsyah di Cikarang, mengatakan level kewaspadaan COVID-19 Kabupaten Bekasi naik bersama daerah lain di wilayah aglomerasi Jabodetabek termasuk Kota Bogor.
Kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali menunjukkan kenaikan meski tidak signifikan, tapi menyebabkan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di daerah itu naik ke level dua.
Peningkatan level pembatasan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 63 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 COVID-19 di Jawa dan Bali.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Pikobar), Kabupaten Bekasi menjadi daerah yang masuk dalam lima besar kasus konfirmasi COVID-19 tertinggi di Jabar. Hingga Selasa (30/11/2021) petang terdapat 33 kasus kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Bekasi.
Dr. Alamsyah menyebut peningkatan kasus ini menyebabkan sejumlah aktivitas mulai dibatasi di antaranya pendidikan tatap muka yang hanya maksimal 50 persen dari total kapasitas.
Kemudian tempat ibadah menjadi 75 persen dari total kapasitas. Demikian juga dengan restoran dan pusat perbelanjaan yang dibatasi hanya 50 persen dari total kapasitas.
"Pembatasan ini juga dalam rangka persiapan menuju PPKM Level 3 saat libur. Dr. Alamsyah Menghimbau Driver Ambulan Agar Benar Benar Unit Yang Di bawa nya Mulai Dari Oxigen, APD, Sarung Tangan Karet,Sepatu Karet Sudah Dipersiapkan Sejak Dini. Sebagai Driver Ambulan Wajib Menggunakan S O P yang Ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi,Bila Daerah Lain Membutuhkan Unit Ambulan Dalam Situasi Emergency Wajib Dibantu,Ungkap Dr. Alamsyah.
Bahkan Presiden Joko Widodo memperingatkan dua provinsi yang mengalami peningkatan drastis kasus positif COVID-19 yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Saya ingin ingatkan bahwa ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam 2-3 hari ini peningkatannya sangat drastis sekali yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita saat ini meningkat menjadi 13,41 persen meskipun ini lebih baik dibanding angka rata-rata dunia tapi hati-hati karena ini lebih tinggi dibanding angka rata-rata minggu yang lalu," tambah Presiden.
(Uding)
Tidak ada komentar