Teropongtimeindonesia -Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap mahasiswa tersangka teroris inisial IA di Malang, Jawa Timur. IA disebut mengumpulkan dana untuk narapidana teroris (napiter) yang masih di penjara.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, IA
memang sempat berkomunikasi dengan salah satu tersangka Jamaah Ansharut Daulah
(JAD) inisial MR. Namun, IA tak terdaftar dalam struktural JAD.
"Posisinya IA tidak ada dalam struktural organisasi JAD untuk pendanaan.
Namun penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif karena IA diketahui
mengirim uang ke beberapa lembaga pengumpulan dana, yang diketahui bertujuan
untuk membantu orang-orang yang suaminya atau nggota keluarganya berada di sijjin
(penjara) karena kasus terorisme," kata Aswin dalam keterangannya, Jumat
(27/5/2022).
Aswin mengatakan, IA mengumpulkan dana tersebut dianggap sebagai amal sedekah.
IA sendiri diketahui merupakan mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB)
Malang.
"Pengakuannya itu amal sedekah pribadi," katanya.
Selain itu, Aswin menyebut IA diduga terlibat komunikasi dengan MR sejak 2019.
Komunikasinya terkait ISIS. "Bukti yang kita dapat menunjukkan IA mulai
berkomunikasi terkait ISIS dengan seorang tersangka lain (sudah ditangkap)
sejak 2019," katanya.
IA Sebar Propaganda ISIS Via Medsos. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri
menangkap satu orang mahasiswa terduga teroris berinisial IA di Malang, Jawa
Timur. IA disebut aktif menyebarkan konten propaganda kelompok teroris ISIS di
media sosial (medsos).
"Benar, peran IA sebagai penyebar konten propaganda kelompok teror
ISIS," kata Aswin.
IA saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Aswin mengatakan IA juga
terhubung dengan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dia juga menjadi pengumpul dana untuk ISIS. Namun Aswin belum merinci jumlah
dana yang sudah dikumpulkan.
"Yang bersangkutan juga ditemukan terhubung dengan JAD berdasarkan hasil
penyidikan sebelumnya. Sedangkan terkait pendanaan, masih kita dalami,"
ujarnya.
Redaksi
Tidak ada komentar