Teropongtimeindonesia-Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) berhasil meringkus penimbun dan pengoplos puluhan ton BBM bersubsidi di berbagai wilayah Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak 66 tersangka diamankan dari total 50 kasus.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polri
menyelamatkan potensi kerugian negara berkat penangkapan ini. Dedi menyebut
setidaknya Rp 11 miliar lebih bisa diselamatkan.
Dari tangan para rersangka, Dedi mengatakan pihaknya
telah mengamankan barang bukti berupa puluhan ton BBM bersubsidi yang dioplos
dan ditimbun. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa unit
mobil dan alat komunikasi.
“Adapun barang bukti yang diamankan yakni solar
bersubsidi sebanyak 81,9 ton, pertalite sebanyak 3,2 ton, mobil 38 unit, motor
6 unit, alat komunikasi 9 unit dan tandon kapasitas 1.000 liter sebanyak 40
buah,” kata Dedi dalam keterangannya, Senin (5/8/2022).
Dedi pun menjelaskan beberapa kasus yang menonjol,
salah satunya di Kudus. Dedi menjelaskan, Polres setempat mengungkap adanya sebuah
perusahaan membeli bio solar subsidi di sejumlah SPBU menggunakan beberapa
mobil. Lalu solar dikumpulkan dan ditimbun untuk kemudian dijual ke industri.
Dalam kasus ini, kata Dedi, dua tersangka diamankan,
salah satunya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu, sebanyak 12
ton solar bersubsidi juga diamankan menjadi barang bukti.
Dedi mengatakan, kasus lainnya yang menarik perhatian
adalah penyelewengan yang dilakukan oleh oknum ASN di Pekalongan. Oknum
tersebut bolak balik mengisi penuh tangki mobilnya solar.
Dedi menjelaskan, polisi yang mengawasi lalu mengikuti
oknum tersebut. Lantas polisi mendapati ternyata oknum itu memindahkan solar ke
jerigen untuk dijual lebih mahal untuk memanfaatkan kenaikan harga.
“Rata-rata motif para pelaku melakukan penyalahgunaan
dan penimbunan BBM bersubsidi untuk mendapatkan keuntungan karena disparitas
harga dan lemahnya pengawasan,” katanya.
Dedi menegaskan, Polri akan terus melakukan penegakan
hukum tanpa pandang bulu terkait penyalahgunaan dan penimbunan BBM bersubsidi.
Dedi mengatakan, Polri juga konsisten melakukan pengawalan dan monitoring
terhadap pendistribusian BBM.
“Menempatkan personel Polri di pom bensin dengan tujuan
agar masyarakat dapat diberikan pencerahan serta menyikapi secara positif
dampak kenaikan harga BBM tersebut selain melakukan pengamanan objek,” katanya.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar