Pagelaran angklung yang melibatkan 15.240 peserta tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Pertunjukan tersebut sukses memecahkan
Guinness World Records sebagai pagelaran angklung terbesar di dunia. Dalam ajang tersebut, Kecamatan Cempaka Putih turut andil mengirimkan warga serta kader PKK untuk bergabung memainkan alat musik angklung.
“Kami kirimkan delapan peserta. Selama acara berlangsung tidak ada kendala," ujar Fauzi, Camat Cempaka Putih, Minggu (6/8).
Fauzi menyatakan sangat mengapresiasi pagelaran angklung ini karena dinilai dapat melestarikan budaya Indonesia, khususnya alat musik tradisional.
“Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional dari Jawa Barat yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya," katanya.
Menurut Fauzi, warga dan para kader PKK yang dilibatkan dalam pertunjukan tersebut sebelumnya telah berlatih angklung tiga bulan dengan jenis lagu Berkibarlah Benderaku dan Wind of Change.
“Kami berharap alat musik angklung akan terus lestari. Sehingga alat kesenian ini semakin dikenal luas," tandasnya.
Tidak ada komentar