Teropongtimeindonesia-Meulaboh,Aceh– Komunitas Film Sigeupai Sinema mengadakan nonton dan diskusi film dokumenter bersama di SOS Children’s Villages, Lapang Kabupaten Aceh Barat, Sabtu malam, 16 Desember 2023.
Tampak puluhan anak-anak datang berkumpul di balai perkumpulan SOS. Turut hadir pembina SOS dan Rumah Remaja sekaligus untuk membuka acara.
Keriuhan anak-anak perlahan menjadi senyap ketika acara dimulai dan sinar proyektor yang menampilkan film yang berjudul Tanah Moyangku dari Watch Doc ini diputar.
Menurut Ketua Panitia, Muhammad Noza, Senin (18/12/2023) mengatakan kegiatan ini merupakan program rutinan yang dilakukan Komunitas Film Sigeupai Sinema sebagai upaya mengenalkan serta mengedukasi masyarakat dan menjaring sineas muda yang ada di Meulaboh.
“Kesempatan kali ini adalah film kesekian dari Watch Doc yang kita putar, hal ini dilakukan guna memberikan edukasi dan juga ruang pada pemuda dan masyarakat untuk melihat isu yang ada serta yang sedang berkembang disekitar kita agar melatih kepekaan pemuda melalui film,” ujarnya.
Film yang disutradarai Edy Purwanto itu mengusung isu konflik agraria di Indonesia dengan mode penyampaian film menggunakan metode expository ini berhasil menyita perhatian penonton.
Suwardi, penonton yang hadir mengungkapkan keresahannya selama ini terkait aktifitas yang dilakukan perusahaan tambang yang ada di Meulaboh.
“Selama ini saya melihat laut yang ada di Meulaboh ini sudah sangat tercemar dikarenakan aktifitas dari perusahaan tambang yang ada saat ini, ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat,” ungkapnya pada sesi diskusi.
Selain itu ia juga menilai jika film ini dapat menyuarakan aspirasi masyarakat kecil yang selama ini menurutnya kurang mendapat perhatian dan balasan yang baik dari pemerintah.
Iwan selaku pembina SOS dan juga Rumah Remaja memberikan pandangannya terkait film yang diputar selama satu jam lebih lamanya.
Ia sangat mengapresiasi film tersebut, menurutnya Watch doc sangat berani secara fulgar menyajikan fenomena luar biasa yang dialami penduduk asli Indonesia.
Bagaimana pribumi hidup di bawah tekan, hidup di bawah kemiskinan, terluntang-lantung tanpa kejelasan bahkan mereka juga tertekan berada dalam negaranya sendiri.
“Apa yang kami saksikan malam ini adalah sebuah fenomena dan sebuah kejadian yang sudah terjadi di Republik Indonesia dan film ini memberikan gambaran betapa peran pemerintah untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan memberikan jaminan kesejahteraan kepada masyarakat Indonesia itu masih jauh dari harapan,” ungkapnya.
Tidak ada komentar