Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua menuturkan, pentingnya penyesuaian rencana kerja dengan aturan perundang-undangan serta kondisi anggaran daerah yang semakin ketat.
“Tentu saja daftar kegiatan yang disusun harus sesuai dengan regulasi, sekaligus mempertimbangkan plafon prioritas anggaran. Kita tahu bahwa ke depan dana transfer dari pusat, baik Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun bagi hasil, berpotensi berkurang karena efisiensi yang dilakukan pemerintah pusat,” ujar Inggard.
Ia menekankan agar setiap kegiatan DPRD benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. Kegiatan yang dinilai tidak memberikan output signifikan, seperti kunjungan kerja yang kurang relevan ataupun acara seremonial berlebihan, harus diminimalisir.
“Kalau ada kegiatan yang tidak berdampak bagi masyarakat, tentu harus ditiadakan. Begitu juga dengan kegiatan seremonial, sebaiknya dilakukan di gedung DPRD agar lebih hemat, tidak perlu sewa tempat di luar,” jelasnya.
Terkait kegiatan coffee morning, Inggard menilai, forum tersebut tetap penting sebagai wadah refleksi dan diskusi antara anggota dewan dan pimpinan. Namun, ia menekankan agar kegiatan itu dilaksanakan secara sederhana tanpa hiburan berlebihan.
“Coffee morning itu penting karena di situ anggota dewan bisa menyampaikan gagasan kepada pimpinan. Hasilnya kemudian dibawa untuk dibahas bersama eksekutif. Dengan begitu, kebijakan yang lahir selaras dengan visi, misi, serta aspirasi masyarakat,” tandasnya.
Tidak ada komentar