Kegiatan ini merupakan komitmen berkelanjutan Pemprov DKI Jakarta dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan adaptif bagi para pelaku industri di ibu kota.
Acara ini secara khusus dirancang sebagai ruang dialog intensif untuk menyerap aspirasi dan memberikan pemahaman mendalam mengenai regulasi perizinan usaha terkini.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, Jakarta memegang peran sangat strategis dalam perekonomian nasional serta menekankan pentingnya sinergi antara regulasi dan realita lapangan.
Ia menyampaikan, Jakarta berkontribusi sebesar 16,39 persen terhadap perekonomian Indonesia. Artinya, setiap rupiah pertumbuhan ekonomi nasional, hampir seperenamnya digerakkan dari Jakarta.
“Dengan gambaran ini, maka sektor Perindustrian merupakan salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian khusus agar perekonomian Jakarta terus bertumbuh,” ujar Ratu, Rabu (10/12).
Ratu menjelaskan, hasil dari pemetaan kebutuhan ini akan menjadi bahan utama bagi Dinas PPKUKM DKI Jakarta dalam menyusun rekomendasi kebijakan yang lebih tepat, lebih dekat dengan kondisi sebenarnya, dan lebih mendukung tumbuhnya sektor industri di Jakarta sebagai pilar penting penggerak ekonomi regional dan nasional.
“Kegiatan ini menunjukkan peran aktif Pemprov DKI Jakarta sebagai mitra strategis industri, memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterbitkan mampu mendukung pelaku usaha menuju daya saing global,” tandasnya.
Sebelumnya, Monitoring dan Pemetaan Kebutuhan Kebijakan Sektor Perindustrian dilaksanakan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Acara ini menghadirkan narasumber ahli dari kementerian terkait untuk memberikan paparan teknis mengenai implementasi kebijakan dan perizinan.
Sesi diskusi dan tanya jawab interaktif kemudian menjadi inti dari kegiatan, di mana para pelaku industri berkesempatan menyampaikan tantangan dan kebutuhan yang mereka hadapi secara langsung.
Tidak ada komentar