Teropongtimeindonesia -Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima tabung oksigen hasil pengungkapan importasi ilegal Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/7). Secara simbolis, penyerahan 138 buah tabung oksigen itu dilakukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan disaksikan Pangdam Jaya, Mayjen Mulyo Aji, dan jajaran Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Membuka sambutannya, Gubernur Anies memaparkan kondisi Jakarta yang sedang menuju
keluar dari fase genting. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies
mengajak semua pihak tak kendor menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi
mobilitas di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di
Jakarta.
“Kita merasa bersyukur bahwa setahap demi setahap masalah pandemi di Jakarta
terurai, tetapi perjuangan kita belum selesai. Kita harus menuntaskan dan
menyampaikan pesan bahwa kerja kolektif seluruh rakyat untuk mengurangi
mobilitas sudah menunjukkan dampak yang positif terhadap pengendalian wabah,”
jelas Gubernur Anies.
Meskipun demikian, Gubernur Anies juga memaparkan bahwa kasus aktif di Jakarta
masih di angka 51.000. Artinya, masih ada yang dirawat maupun yang melakukan
isolasi mandiri, sehingga mereka membutuhkan perawatan serta fasilitas. Maka
dari itu, Gubernur Anies mengapresiasi jajaran Polda Metro Jaya yang telah
berhasil mengungkap penyelundupan tabung oksigen ilegal di mana tabung-tabung
tersebut sejatinya sangat dibutuhkan masyarakat yang tengah dalam perawatan
maupun yang menjalani isolasi mandiri.
“Oleh karenanya, saat Polda Metro Jaya mengungkap dan menindak kasus ini, di
sini adalah fasilitas tabung oksigen, maka kita menyambut baik. Kita
mengapresiasi dan terima kasih kepada Polda Metro Jaya,” ungkap Gubernur Anies.
Selain mengapresiasi, Gubernur Anies juga meminta kepada Polda Metro Jaya untuk
memberikan hukuman kepada para penjahat kemanusiaan yang merupakan pelaku
penyelundupan, karena di masa genting seperti ini masih mengambil keuntungan,
sehingga membahayakan masyarakat yang sedang dirawat maupun petugas di
lapangan.
“Pandemi ini membuka mata kita, ribuan petugas di rumah sakit berusaha
menyelamatkan, ribuan petugas di lapangan mengurangi mobilitas, dan ribuan
lainnya merawat mereka yang isoman. Tetapi, di sisi lain, kita saksikan orang
yang melakukan importasi ilegal, mereka ini berseberangan, ada pahlawan
kemanusiaan ada juga penjahat kemanusian, orang yang mencari keuntungan di saat
seperti ini,” tegas Gubernur Anies.
“Alhamdulillah, Polda bertindak cepat. Ini mengirimkan pesan kepada
semua, jangan sekali-kali menjadi penjahat kemanusian di saat kita berjuang
menuntaskan COVID-19,” pesannya.
Terkait tabung oksigen yang diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta, nantinya,
Pemprov DKI Jakarta akan menyalurkan tabung-tabung oksigen tersebut ke
Puskesmas, karena bentuk tabung yang kebanyakan kecil, sehingga secara
mobilitas dapat dengan mudah disalurkan untuk membantu mereka yang melakukan
isolasi mandiri di bawah pengawasan Puskesmas setempat.
“Kami akan manfaatkan untuk fasilitas kesehatan di Jakarta, karena kita
menyadari bahwa kebutuhan oksigen cukup tinggi, bukan hanya di rumah sakit,
tetapi juga bagi mereka yang isoman, dan tabung ini ukuran kecil, mudah untuk
ditranformasikan ke rumah-rumah, tetap dalam kendali pengawasan Puskesmas. Kami
ingin memastikan oksigen ini dapat menyelamatkan warga Jakarta,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menjelaskan
secara runtut kejadian pengungkapan hingga akhirnya tabung oksigen tersebut
diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta. “Kami menemukan adanya penyalahgunaan
mekanisme importasi dengan modus operandi memalsukan jenis barang, teman-teman
penyidik mengungkap dari hilir hingga hulu. Ada indikasi sekelompok orang
melakukan impor tapi tak sesuai ketentuan dan kami telah bekerja sama dengan
Bea Cukai dan memastikan aktivitas tersebut ilegal,” paparnya.
“Ada 138 tabung oksigen yang sudah dilakukan survei dan penelitian dan layak
untuk dimanfaatkan di faskes. Namun, agar formilnya terpenuhi, kita tetap
lakukan penyisihan dan berita acara barang bukti pengganti, lalu melakukan
proses lelang, dan tabung ini dibeli oleh Bank Nasional Indonesia yang kemudian
diserahkan ke Polda sebelum akhirnya kami serahkan ke Pak Gubernur,”
pungkasnya.
Edwin asmara
Tidak ada komentar