Teropongtimeindonesia-Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan vaksinasi Covid-19 di Sumut sudah mencapai 22%. Namun untuk mengejar capaian vaksinasi sebanyak 70% masyarakat Sumut, Gubernur meminta masyarakat proaktif ‘jemput bola’ agar mendapatkan vaksin.
Hal tersebut
disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi usai menghadiri pembukaan vaksinasi massal
untuk pelajar dan vaksinasi ke rumah-rumah, secara virtual dari SMPN 11 Medan,
Jalan Budi Kemenangan, Medan, Rabu (14/7). “Masyarakat Sumut jangan menolak,
jemput bola untuk divaksin,” kata Gubernur.
Selain itu,
sinergi dari setiap pihak sangat diperlukan guna mempercepat vaksinasi di
Sumut. Kontribusi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut sangat
diperlukan dalam percepatan vaksinasi guna terciptanya kekebalan komunal
(herd immunity) di Sumut.
“Kalau tak dibantu Forkopimda memang akan sulit mengejar vaksinasi 70%, inilah yang kita lakukan bersama-sama,” kata Gubernur.
Vaksinasi
yang diadakan di SMPN 11 Medan, merupakan bagian program Badan Intelejen
Nasional (BIN). BIN melaksanakan vaksinasi di 14 provinsi yang akan
menyasar 49 ribu orang terdiri dari, 15 ribu pelajar SMP, 15 ribu pelajar SMA,
dan 19 ribu masyarakat yang dilakukan langsung dari rumah ke rumah.
Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo yang membuka vaksinasi massal secara virtual,
mengharapkan dengan adanya vaksinasi massal yang dilaksanakan BIN, dapat
tercapai kekebalan komunal di negeri ini. “Kita ingin mendorong agar vaksinasi
ini semuanya bisa dipercepat agar mencapai kekebalan komunal dan kita semua
bisa terhindar dari Covid-19," katanya.
Kepala BIN
Daerah Sumut Asep Jauhari Puja Laksana menyampaikan, vaksinasi massal di Kota
Medan ditergetkan menyasar 3.000 orang, yang terdiri atas siswa SMP, SMA dan
masyarakat umum. Untuk itu, diharapkan kerja sama dari semua pihak, agar
vaksinasi massal ini berjalan dengan baik dan tercapai target yang diharapkan.
Sementara
itu, banyak pelajar yang merasa senang divaksin lantaran akan meningkatkan imun
tubuh guna mencegah serangan Covid-19. Misalnya Tristan, pelajar SMPN 11 kelas
9 mengaku tidak takut divaksin. Menurutnya vaksin adalah sebuah keharusan saat
menghadapi pandemi ini. “Tidak takut sih, biasa saja,” kata Tristan.
Sementara
itu, Anisya Mahfuri, pelajar Kelas 8 dari sekolah yang sama, juga tidak takut
saat divaksin. Ia pun merasa vaksin juga sangat berguna bagi meningkatkan
imunitas tubuh. “Nggak ada rasa, kayak sakit digigit semut aja, vaksin ini pun
berguna untuk menghadapi Covid-19,” ungkapnya.
Rina
Nasution

Tidak ada komentar