Teropongtimeindonesia -Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021. Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra mengatakan, penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Investasi/ BKPM kepada Pemerintah Daerah yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian Realisasi Investasi di Indonesia pada tahun 2021 lalu.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Investasi/ BKPM, realisasi investasi DKI Jakarta pada Januari hingga Desember tahun 2021 sebesar Rp 103,3 Triliun yang terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) US$ 3,3 Milyar atau setara dengan Rp 48,6 Triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 54,7 Triliun.
“Alhamdulillah, terjadi peningkatan realisasi investasi
DKI Jakarta pada tahun 2021 sebesar 8,8% dari tahun 2020 yaitu sebesar Rp
95 Triliun. Di mana capaian tersebut juga telah melampaui target yang
ditetapkan pada tahun 2021, sebesar Rp 94 Triliun atau 109,9 % dari target yang
ditetapkan. Capaian ini menjadi bukti kinerja investasi di Jakarta semakin
baik," ujar Benni di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/2).
Lebih lanjut, Benni menjelaskan, sepanjang tahun 2021,
Kementerian Investasi/ BKPM mencatat terdapat 34.739 proyek investasi di
Jakarta. Jumlah proyek tersebut merupakan yang terbanyak di Indonesia, dilanjutkan
oleh Jawa Timur sebanyak 16.075 proyek, Jawa Barat sebanyak 13.847 proyek, dan
Jawa Tengah sebanyak 9.723.
Sementara pada Triwulan IV Tahun 2021 (Periode Oktober
– Desember), Realisasi Investasi (PMDN dan PMA) di Jakarta mencapai Rp 30,8
Triliun. Adapun Capaian tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia
berdasarkan lokasi penanaman modal. Dalam upaya menarik investor, DPMPTSP
Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah terobosan seperti asistensi atau
pendampingan pengurusan perizinan dan nonperizinan terkait investasi,
memfasilitasi pertemuan antara calon investor dengan pemilik proyek melalui
kegiatan Jakarta Investment Forum (JIF), dan menghadirkan inovasi layanan untuk
memudahkan investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta.
“Kemudahan dalam berinvestasi menjadi perhatian besar
kami. Dalam upaya peningkatan realisasi investasi, kami telah melakukan
sejumlah terobosan seperti memberikan layanan asistensi perizinan dan
nonperizinan, memfasilitasi permasalahan yang dihadapi investor, menyelenggarakan
Forum Bisnis Internasional melalui Jakarta Investment Forum (JIF) pada November
2021 lalu. Kami juga berpartisipasi aktif dalam Forum Bisnis Internasional
lainnya, diantaranya InSight Investment Webinar Series berkolaborasi dengan
IIPC Singapore dan Indonesia-Japan Virtual Business Forum (IJBF), kemudian
secara aktif menawarkan proyek-proyek potensial kepada investor,” imbuh
Benni.
Selain itu, Menteri Investasi/ BKPM, Bahlil Lahadalia
menambahkan, pemerintah pusat telah menargetkan realisasi investasi di
Indonesia sebesar Rp 1.200 Triliun pada tahun 2022. Capaian tersebut sangat
penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah dilanda pandemi
COVID-19. Oleh sebab itu, Bahlil mengajak seluruh pemerintah daerah untuk
saling bersinergi dalam mencapai target tersebut.
“Kita sudah mulai berjalan tahun 2022 kuartal pertama,
sebentar lagi kita rilis. Saya mohon kerjasamanya untuk kita rajin mendatangi
para investor, kita tanyakan masalah mereka. Dan investasi yang kita urus pun
jangan yang besar- besar saja, UMKM juga harus kita urus karena UMKM memliki
kontribusi yang besar yakni 60% terhadap GDP,” tutur Bahlil.
Sektor Realisasi Investasi Terbesar
Adapun realisasi Investasi (PMA dan PMDN) tahun 2021 di
DKI Jakarta berdasarkan sektor usaha yaitu terbesar dari sektor usaha
transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai Rp 40,09 Triliun. Kemudian
sektor usaha perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai Rp 30 Triliun,
sektor Jasa Lainnya sebesar Rp 11,28 Triliun, sektor usaha perdagangan dan
reparasi dengan realisasi investasi sebesar Rp 8,78 Triliun, sektor usaha Hotel
dan Restoran sebesar Rp 4,82 Triliun, serta sektor usaha lainnya sebesar Rp
8,36 Triliun.
Perlu diketahui, pertumbuhan investasi di tahun 2021
didominasi oleh perusahaan telekomunikasi yang terus mencatatkan realisasi
investasi di Jakarta. Kemudian, dengan dilakukannya pengembangan pembangunan
gedung pencakar langit di kawasan CBD Thamrin Nine, juga turut mencatatkan
capaian realisasi investasi yang semakin meningkat pada sektor usaha
perumahaan, kawasan industri dan perkantoran. Pertumbuhan investasi ini
sekaligus menandakan kembalinya optimisme investor terhadap iklim berinvestasi
di Jakarta serta kepercayaan investor kepada pemerintah dalam mengendalikan
penyebaran COVID-19.
Sementara berdasarkan wilayah, Jakarta Pusat menjadi
Kota Administrasi dengan capaian realisasi investasi terbesar di wilayah DKI
Jakarta dengan total Rp 40,589 Triliun, posisi kedua ditempati oleh Jakarta
Selatan sebesar Rp 38,932 Triliun, kemudian Jakarta Barat sebesar Rp 8,843
Triliun, Jakarta Utara sebesar Rp 7,848 Triliun, Jakarta Timur sebesar Rp 7,076
Triliun dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sebesar Rp 45 Milyar.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar