Teropongtimeindonesia-Sultra- Duet apik dua perusahaan PT CS8 dan PT Rajawali Soraya Mas, telah resmi dilaporkan di Mapolda Sultra oleh Jaringan Lingkar Pertambangan Sulawesi Tenggara (JLP SULTRA).
Wawan Soneangkano selaku Ketua Umum JLP Sultra mengungkapkan "Kami telah resmi melaporkan kedua perusahaan itu, yaitu PT. CS8 dan PT. Rajawali Soraya Mas di Mapolda Sultra","Ungkap Wawan".
Dalam laporannya, Wawan Soneangkano selaku Ketua Umum Jaringan Lingkar Pertambangan Sulawesi Tenggara atau yang biasa di singkat sebagai JLP SULTRA, meminta agar Sdr. Cipto selaku Dirut PT. CS8 dan PT. Rajawali Soraya Mas ini segera di tangkap dan di Periksa. Sebab dari hasil investigasi kami di lapangan, kedua perusahaan tersebut sudah hampir setahun menggarap tanah di Bumi Konawe Utara yang punya kandungan Nikel secara Ilegal, dalam hal ini bahwa Kedua perusahaan itu kami duga melakukan penambangan tanpa IUP,"kata wawan.
Masih kata Wawan, iapun mengatakan bahwa dari aktifitas ke dua perusahaan itu yang berjalan sudah kurang lebih setahun tentunya besar potensi mengakibatkan adanya kerugian negara, karena tidak membayar pajak. Sehingga perlunya pihak kepolisian dapat melibatkan BPK Perwakilan Sulawesi Tenggara, kalau perlu KPK agar melakukan perhitungan kerugian negara dari dugaan ilegal mining PT. CS8 dan PT. Rajawali Soraya Mas ini selama beraktifitas di site Morombo, Kabupaten Konawe Utara,"kata wawan".
Selain itu, Wawan Soneangkano juga mengungkapkan dugaannya terkait adanya keterlibatan anggota Polisi yg berinisial "SGT" dalam duet apit kedua perusahaan itu. Sebab beberapa masyarakat yang berhasil kita advokasi menyebut-nyebut inisial nama tersebut. Sehingga kamipun minta agar Propam Polda Sultra Segerah memeriksa Sdr. "SGT" atas dugaan keterlibatan dalam koordinasi lahan untuk penambangan Ilegal PT. CS8 dan Rajawali di Site Morombo itu,"ucapnya".
Olehnya itu, dengan laporan Kami hari ini, kami harap secara kelembagaan, agar pihak kepolisian daerah Sulawesi Tenggara dapat menyelesaikan pengusutan kasus ini dalam waktu 1 Minggu dengan bukti dokumentasi laporan yang suda kami lampirkan itu. Sebab, jika dibiarkan begitu saja, maka saya bisa pastikan bahwa penegakan hukum di Sulawesi Tenggara akan lebih dianggap lemah oleh publik serta masyarakat pada umumnya. Dan kamipun tentunya akan menduga bahwa dugaan permainan atau Kong kalikong antara kepolisian daerah Sulawesi Tenggara bersama ke dua perusahaan itu besar terjadi," tutupnya".
Tidak ada komentar