Teropongtimeindonesia – Jakarta-Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar pameran arsip dan koleksi seni bertajuk “CIPTA! Kapita Selekta Cikini Raya”, Sabtu (2/7).
Pameran ini dibuka sejak tanggal 17 Juni hingga
16 Juli mendatang
Pameran yang digelar sejak 17 Juni hingga 16 Juli
mendatang menampilkan sejarah kesenian yang hadir sejak TIM berdiri pada tahun
1968.
Pantauan beritajakarta.id, warga silih
berganti berkunjung ke galeri seni lantai I Gedung Panjang. Pameran ini
menampilkan puluhan koleksi lukisan, grafis dan ratusan arsip poster
berbagai kegiatan yang telah digelar di TIM sejak tahun 1968.
Kurator DKJ, Esha Tegar Putra mengatakan, pameran arsip
dan koleksi seni bertema “CIPTA Kapita Selekta Cikini Raya” secara umum bertema
menampilkan sejarah dan wacana kesenian dari awal TIM berdiri di Jalan
Cikini Raya.
“Pameran ini dibuka sejak tanggal 17 Juni hingga 16
Juli mendatang," ujar Esha Tegar Putra, Sabtu (2/7).
Ia memaparkan sekitar 700 orang lebih dari berbagai
wilayah bahkan luar Jakarta berkunjung ke pameran arsip dan koleksi seni DTJ
yang digelar di galeri seni gedung panjang TMI pada akhir pekan.
"Sementara pengunjung yang datang pada hari Senin
hingga Jumat sekitar 400 orang. Pameran ini dibuka setiap hari mulai pukul
10.00 hingga 20.00 WIB hingga 16 Juli mendatang," paparnya.
Ia menjelaskan, sebanyak 59 koleksi lukisan dan
60 poster yang berisi berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan DKJ
dipamerkan dalam kegiatan ini.
“Ada juga benda koleksi lainnya yang digunakan
oleh tim untuk melakukan perekaman berbagai kegiatan yang berlangsung sejak
berdirinya TIM," jelasnya.
Sementara seorang pengunjung pameran, Dewo (29)
mengaku mengetahui digelarnya adanya pameran arsip dan koleksi seni DKJ di
galeri seni gedung panjang lantai I TIM melalui media sosial.
"Awalnya, saya melihat youtube saat Gubernur DKI
Jakarta, Anies Baswedan berkeliling menikmati pameran di gedung Taman Ismail
Marzuki. Menarik perhatian untuk dikunjungi," ucapnya.
Ia menambahkan, berbagai lukisan dan poster yang
ditampilkan pada pameran kali sangat unik.
"Setiap kali berkunjung ke pameran seni, saya
ingin melihat dan mengetahui latar belakang sepenggal cerita lukisan dibuat dan
ditampilkan," tandasnya.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar