Teropongtimeindonesia-Jakarta-Sebanyak 200 peserta mengikuti kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas yang mengangkat tema "Mewujudkan Keluarga Berintegritas melalui Penanaman Nilai Antikorupsi". Bimtek ini dibuka secara resmi Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin di salah satu hotel di kawasan Ceger, Kecamatan Cipayung.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Inspektorat Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).
Peserta yang hadir merupakan 100 perwakilan kepala sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Jakarta Timur bersama pasangannya.
Munjirin berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan serius. Ia menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan keluarga dalam menjadi duta antikorupsi di lingkungan pendidikan.
"Para peserta diharapkan mampu menjadi teladan dan menularkan semangat antikorupsi. Ini merupakan bagian dari upaya pencegahan korupsi yang perlu dimulai dari keluarga," terangnya.
Munjirin menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga telah melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah dalam rangka menanamkan nilai integritas kepada para peserta didik.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya membentuk Aparatur Sipil Negera (ASN) dan keluarga yang berintegritas tinggi.
Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Friesmount Wongso mengatakan, kegiatan serupa digelar secara maraton di seluruh wilayah DKI Jakarta yang bertujuan memperkuat peran keluarga dalam menjaga integritas dan mencegah praktik korupsi, terutama di lingkungan pendidikan.
"Kita membutuhkan keluarga yang mampu menjadi pengingat dan penjaga bagi pasangannya agar tidak melakukan korupsi. Dunia pendidikan harus menjadi cermin bagi anak didik agar memiliki nilai-nilai antikorupsi dan integritas," ungkapnya.
Friesmount menegaskan, pemberantasan korupsi dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Bimtek ini merupakan bagian dari aspek pendidikan dan pencegahan dengan tujuan mengubah pola pikir masyarakat terhadap perilaku yang selama ini dianggap wajar namun tergolong koruptif, seperti gratifikasi, datang terlambat, atau menitip absen.
"Semua itu termasuk perilaku korupsi dalam bentuk kecil. Untuk itu, KPK akan terus melakukan pencegahan dengan memperbaiki sistem di berbagai sektor, termasuk pendidikan demi mewujudkan Indonesia Emas yang berintegritas," ucapnya.
Sementara itu, Inspektur Pembantu Bidang Investigasi Inspektorat DKI Jakarta, Supendi menambahkan, Bimtek berlangsung pada 27 dan 29 Oktober 2025.
" Kami ingin mendorong para kepala sekolah agar menjadi agen perubahan dan teladan dalam pencegahan korupsi, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga," tuturnya.
Bimtek ini, lanjut Supendi, juga bertujuan menanamkan pemahaman pentingnya pendidikan antikorupsi dalam jangka panjang, sekaligus memperkuat kerja sama antara Inspektorat DKI Jakarta dan KPK RI berbasis pembinaan serta edukasi.
Bimtek Keluarga Berintegritas menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya, Praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) Maria Qibtiya; perwakilan Direktorat Peran Serta Masyarakat KPK RI Qilda Fathiyah dan Aprizal Pramudya.
"Pelaksanaan Bimtek menjadi komitmen dalam memperkuat upaya pencegahan korupsi secara non-represif melalui pendekatan edukatif dan kultural," tandasnya.

Tidak ada komentar