Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Dimaz Raditya menilai, keberadaan rumah sakit dengan fasilitas lengkap masih sangat dibutuhkan warga.
“Kalau namanya rumah sakit tipe A pasti kami dukung, karena masyarakat masih membutuhkan fasilitas kesehatan seperti itu,” ujar Dimaz, Rabu (29/10).
Dimaz juga menyambut baik langkah Pemprov DKI memanfaatkan lahan tersebut setelah proses hukum dinyatakan selesai. Menurutnya, aset daerah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
“Kalau memang secara hukum sudah selesai, seharusnya bisa dimanfaatkan. Dari pada tidak digunakan, lebih baik dipakai untuk hal-hal yang positif, seperti pembangunan rumah sakit,” imbuhnya.
Ia pun tidak mempermasalahkan apabila pembangunan rumah sakit menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun melalui skema creative financing agar tidak membebani keuangan daerah.
“Kalau pakai APBD sebetulnya tidak apa-apa, tapi kalau bisa tanpa APBD akan lebih baik,” ujarnya.
Ia menilai, penggunaan skema pembiayaan alternatif dapat membantu menjaga stabilitas fiskal Pemprov DKI, terutama di tengah adanya pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) pada tahun depan.
“Mudah-mudahan Pemprov DKI bisa merealisasikan pembangunan rumah sakit ini melalui creative financing, sehingga tidak membebani APBD,” jelas Dimaz.
Respon positif juga diungkapkan Ketua Komisi D, Yuke Yurike. Ia menegaskan bahwa proyek tersebut penting untuk memperkuat layanan kesehatan bagi warga Jakarta.
“Pada dasarnya, selama tidak ada lagi masalah hukum dan sebagainya, proyek ini sangat dibutuhkan. Kami mendukung,” ucap Yuke.
Meski begitu, Yuke menjelaskan bahwa pembahasan terkait proyek ini masih dalam tahap awal dan belum sampai pada pembahasan teknis.
“Kami mendorong agar segera ada kepastian, supaya pembangunan rumah sakit ini bisa segera terwujud dan memberikan manfaat bagi masyarakat Jakarta,” tandasnya.
Tidak ada komentar