"Saya mendapat informasi dari Kementerian Dalam Negeri, ini Jakarta yang pertama melakukan pengukuhan. Mudah-mudahan ini diikuti oleh wilayah lain," katanya.
Rano mengatakan, Satlinmas yang dahulunya disebut Pertahanan Sipil (Hansip) sudah ada sejak dulu di tengah masyarakat. Hanya saja, sesuai dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran mereka kini disesuaikan.
Penyesuaian itu termasuk dengan penggantian seragam dari warna hijau menjadi abu-abu. Diakui Rano, terkait warna seragam baru dan pengembangan fungsi Satlinmas ini dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurut Rano, kedekatan Satlinmas dengan masyarakat merupakan elemen penting untuk bisa mensukseskan peran dan fungsi mereka di lingkungan.
Rano juga berpesan agar anggota Satlinmas memprioritaskan keselamatan jiwa saat bertugas. Hal itu berkaca dari pengalaman kejadian petugas keamanan lingkungan yang tewas tertembak saat bertugas di wilayah Kecamatan Cakung, belum lama ini.
"Prioritas utama adalah keselamatan jiwa sendiri, baru kita bisa jaga yang lain. Artinya, insting seperti itu harus dimiliki oleh semua satuan," tegasnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan menambahkan, sesuai amanat dari Kemendagri dan bagian dari perlindungan masyarakat para Satlinmas ini memiliki peran serta fungsi menjaga keamanan, ketertiban dan gangguan yang ada di masyarakat.
"Mereka juga akan terlibat melakukan penanganan bila terjadi situasi kebencanaan," ujarnya.
Secara teknis nantinya Satlinmas akan berada di bawah koordinasi Satpol PP DKI Jakarta yang akan memberikan pelatihan terkait penanganan kebencanaan, gangguan ketertiban dan pembinaan.
Diharapkannya, berbagai materi pelatihan dan pembinaan yang dilakukan bisa memperkuat Satlinmas sehingga mampu menunaikan tugasnya dengan baik.
"Ini sebagai bagian dari memperkuat Sishankamrata. Jadi Satlinmas itu kepedulian atau peran serta masyarakat terkait dengan kebencanaan, gangguan keamanan dan ketertiban," tandasnya.
Tidak ada komentar