Ilustrasi
Papua/Timika,teropongtimeindonesia.com - Kelompok separatis bersenjata diduga pimpinan Lekagak Talenggen kembali menembak mati tiga tukang ojek di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10).
Ketiga korban yang selama ini bekerja melayani transportasi masyarakat di wilayah Distrik Sugapa, masing-masing Rizal (31) , Herianto (31) dan La Soni (25).
"Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam disekujur tubuh," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto, Sabtu (26/10).
Penemuan tiga jasad korban dilaporkan oleh salah seorang Caleg terpilih, Titus Kobogau, yang ikut dihadang kelompok bersenjata saat akan menjemput gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa sekitar pukul 11.00 WIT.
"Saat itu Titus sempat melihat ketiga korban telah meninggal di tempat," kata Kolonel Eko Daryanto.
Menurut Daryanto, diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelum ditemukan oleh Titus.
Oleh kelompok tersebut, Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Kemudian menyampaikan kabar itu kepada Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni dan seorang tokoh pemuda, Deki Belau.
"Sore hari bupati segera menggelar rapat terbatas untuk melakukan penjemputan 3 jenazah di TKP," katanya.
Sekira pukul 19.00 WIT malam, tim penjemput yang terdiri dari Yohakim Joani (Kabag Kesra), Januarius Meisani (Kadis Pariwisata), Kristianus Tebay (Direktur RS) dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP.
Tim langsung mengevakuasi ketiga jenazah korban ke Puskesmas Boligai. Setibanya di sana, jenazah lalu diotopsi oleh tim medis.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, kata Daryanto, yang melihat langsung kondisi jenazah mengecam keras perbuatan para pelaku yang tidak berperikemanusiaan.
Bupati juga menghimbau seluruh masyarakat Intan Jaya untuk tetap tenang dan waspada. Kepada para tukang ojek yang beroperasi di wilayah Intan Jaya, juga diminta membatasi kegiatan untuk sementara.
"Pemerintah daerah Kabupaten Intan Jaya akan membantu seluruh biaya pemakaman para korban," ujarnya.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya ketiga tukang ojek yang menjadi korban pembunuhan kelompok separatis bersenjata.
"Perbuatan teror ini jelas membuktikan bahwa kelompok separatis selalu berusaha mengganggu kedamaian di tanah Papua," kata Pangdam.
Menurutnya, tindakan kejam seperti ini jelas bukan perbuatan orang-orang beriman dan mengenal Tuhan.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan unsur kepolisian dan pemerintah daerah untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis yang selalu menciptakan teror dan ketakutan masyarakat," ujarnya.(Red/Hms)
Tidak ada komentar