Beranda
Berita Nasional
Berita Terkini
Berita Utama
Pemerintahan
Topik Pilihan
BNPB dukung Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air KEMENPUPR

Jakarta,Teropongtimeindonesia.com - Acara bertajuk Sarasehan Komunitas dalam Rangka Kegiatan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) diselenggarakan Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dihadiri BNPB pada Selasa (10/12) di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta Barat.

Direktur Penanganan Pengungsi BNPB Johny Sumbung berkesempatan hadir dan menyampaikan dukungannya serta menganggap sebagai sebuah gerakan yang harus diprogramkan kedepannya sehingga dapat mendukung informasi sumberdaya untuk kegiatan penanggulangan bencana (PB) BNPB.

" Sebuah kegiatan yang bagus, kedepannya program ini dapat mendukung informasi sumberdaya PB yang dilakukan BNPB" ujar Johny.

Diharapkan juga dapat diteruskan ke Pemerintah Daerah agar dapat mengajak masyarakat turut serta dalam upaya menjaga lingkungan terutama sumber-sumber air seperti situ, danau, embung, waduk (SDEW), daerah aliran sungai dan daerah hulu sungai. Pentahelix telah menjadi konsep BNPB yang sangat berperan dalam konteks upaya menjaga lingkungan.
"Kiranya ke Pemda pula bisa mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan pentingnya peran Pentahelix dari upaya tersebut" tambah Johny.

Acara yang di pimpin staff ahli Menteri PUPR bidang Teknologi, Informasi dan Lingkungan menjelaskan bahwa tujuan kegiatan yaitu sebagai wadah koordinasi dan identifikasi dengan target mengembalikan keseimbangan siklus hidrologi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga keandalan sumber-sumber air baik kuantitas maupun kualitas airnya dapat terkendali, yaitu melalui pemberdayaan kemitraan dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat serta penegakan hukum.

Peserta yang datang dari berbagai elemen yakni Perwakilan Kemendagri, Perwakilan Kementerian PUPR, Perwakilan BPN, Perwakilan Kementerian BUMN, Perwakilan Kementerian Pertanian, Perwakilan Kementerian Desa PDTT, Perwakilan KLHK, Perwakilan Kemendikbud, Dr. Ir Robert Kodoatie (Undip), Ir. Napitupulu, Perwakilan BWS Se-Indonesia, Komunitas Masyarakat Peduli Sungai dan BNPB.

Sebagai informasi bahwa  kurun waktu lima tahun GN-KPA telah berhasil memulihkan 108 DAS kritis, Penanganan 15 DAS dari 108 DAS kritis, Pengelolaan 15 danau prioritas, Pembangunan 65 waduk/bendungan baru, normalisasi 16 waduk/bendungan existing, rehabilitasi 100 embung dan 100 Situ di Jabar, DKI, dan Banten. Beberapa ekomendasi yang dihasilkan yaitu :
-  Perlunya dukungan dari sisi perencanaan untuk sinkronisasi di lapangan, perencanaan mengerucut ke lokus yang sama.
- Tata ruang untuk registrasi SDEW memerlukan terobosan, dengan mengoptimalkan sumber daya untuk mempercepat prosesnya, dan ada lokus yang diprioritaskan menjadi Pilot.
- Pendekatan KTA di Pulau Jawa seharusnya Restorasi, berbeda dengan pendekatan di luar Jawa yang umumnya dapat dilakukan dengan antisipasi atau pencegahan.
- Mensinergikan upaya Gerakan Nasional Pengelolaan DAS dan mendorong percepatan pembuatan Rencana Pengelolaan Danau bagi Danau prioritas nasional.
- Mitigasi daya rusak air di kawasan hulu, perlu kesepahaman dan penyerentakan tindak antara UPT KLHK, PUPR, KEMENTAN termasuk optimalisasi binwas teknis bagi daerah dalam mengupayakan sinergitas antar sektor tersebut. 
- Memanfaatkan momentum pengentasan desa tertinggal dan peningkatan desa menjadi Desa Mandiri agar dapat disinergikan dengan sasaran GN-KPA.
- Mendorong program kemitraan bina lingkungan BUMN dan CSR untuk mendukung penghijauan lingkungan, khususnya di lokus target GN-KPA.
- Menyiapkan slot yang mengaitkan GN-KPA dengan Prioritas Nasional, khususnya yang terkait dengan Ketahanan Air, Pangan dan Energi pada momentum penyusunan RPJMN TA 2020-2024.
- Menekankan aspek sinkronisasi dan pengejawantahannya dari Pusat hingga ke daerah, sehingga perlu adanya dukungan penganggaran guna lebih mengoptimalkan peran sinkronisasi baik di pusat maupun di daerah.
- Mengoptimalkan peran koordinatif Sekretariat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, khususnya dalam intervensi teknis dari perangkat daerah terkait dalam mengupayakan kesamaan lokus yang menjadi target GN-KPA di wilayahnya masing-masing. 

Dari rekomendasi tersebut  orientasi ke depan untuk bergerak lebih maju dalam menggiatkan lagi kebersamaan dan sinergitas seluruh stakeholders dalam upaya penyelamatan sumberdaya air, sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.(*)


Tidak ada komentar