Teropongtimeindonesia-Garut — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 menjadi momentum berharga bagi Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan para ulama dan santri dalam menghadapi derasnya arus perubahan zaman.
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPPNU) Kabupaten Garut sukses menggelar Puncak Peringatan Hari Santri Nasional 2025 pada Minggu (26/10/2025) di Kompleks 3 Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Cisurupan. Kegiatan ini menjadi penutup dari rangkaian acara HSN yang telah berlangsung sejak 13 Oktober 2025.
Acara puncak dihadiri oleh seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Garut, para pengurus pesantren, serta tokoh masyarakat. Suasana khidmat sekaligus penuh semangat terasa sejak awal acara.
Kolaborasi Santri Menjawab Tantangan Zaman
Ketua PC IPNU Kabupaten Garut, Muh. Taopik, menjelaskan bahwa peringatan HSN tahun ini menjadi ajang refleksi dan penguatan nilai-nilai kesantrian agar tetap relevan di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi.
_“Santri tidak lagi identik dengan sekat ruang pesantren semata. Santri hari ini hadir di tengah masyarakat dengan semangat belajar, mengabdi, serta menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di mana pun berada. Itulah ruh santri yang harus terus dijaga,”_ ujarnya.
Rangkaian Kegiatan Sarat Edukasi dan Pengabdian
Rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional 2025 berlangsung selama dua pekan dengan berbagai agenda yang mengusung nilai sosial, edukatif, dan lingkungan. Kegiatan dimulai sejak 13 Oktober 2025 dengan agenda sebagai berikut:
- Safari Ziarah ke makam para wali, muharrik NU, dan Majelis Alumni IPNU IPPNU (13–14 Oktober)
- Gerakan Penghijauan di empat PAC: Cikajang, Bayongbong, Cilawu, dan Banyuresmi (15–16 Oktober)
- Bakti Sosial (17 Oktober)
- Kajian Kemerdekaan dan Sejarah Hari Santri (18 Oktober)
- Sayembara Orasi Ilmiah dan Karya Tulis Ilmiah (20 Oktober)
- Lomba Video Kreatif dan Digitalisasi Pesantren (21 Oktober)
- Bedah Film dan Kampanye Anti-Bullying serta Kekerasan Pelajar (22 Oktober)
- Turnamen Olahraga seperti futsal, badminton, dan mobile legends (24–25 Oktober)
Puncak Acara: Doa, Refleksi, dan Inspirasi
Puncak peringatan diawali dengan istighosah bersama yang dipimpin oleh Ust. Saepuloh, S.E., Ketua Tanfidziyah MWC NU Cisurupan. Kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Kebangsaan menghadirkan A. Nizar Ashhab Al-Faridz, M.Sos., sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, Nizar menegaskan bahwa santri adalah bagian penting dari perjalanan bangsa.
_“Santri adalah penjaga moral bangsa. Ketika ilmu disertai akhlak dan cinta tanah air, maka lahirlah peradaban yang berkeadaban,”_ ungkapnya.
Santri Perempuan dan Tantangan Era Digital
Ketua PC IPPNU Kabupaten Garut, Rahma Nurwahidah, menambahkan bahwa kader perempuan NU memiliki peran penting dalam menjaga semangat kesantrian di era modern.
_“Santri hari ini harus hadir sebagai generasi yang berdaya, kreatif, dan berakhlak. Semangat santri bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana kita melanjutkan perjuangan dengan cara yang relevan di era digital dan global,”_ tuturnya.
Meneguhkan Identitas Santri Zaman Kini
Melalui momentum Hari Santri Nasional 2025, PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Garut berkomitmen melahirkan generasi pelajar NU yang cerdas secara intelektual, tangguh secara moral, dan kokoh secara spiritual.
Peringatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kesantrian tidak lekang oleh waktu. Ia mampu bertransformasi menjadi gerakan sosial, edukatif, dan lingkungan, sekaligus mempertegas posisi santri sebagai penjaga peradaban dan pilar bangsa.
Pewarta: M.Y.A Sastradimadja

Tidak ada komentar