"Apakah
Ada Dugaan Skandal Dana Covid-19 Internasional?"
Teropongtimeindonesia.online- Makassar- Seorang oknum dari IOM
(International Organization for Migration) yang bernama Misbah telah menjemput
paksa 3 (tiga) orang warga pada hari Senin 1 April 2020 sekitar Pukul 16.00
Wita di Wisma 155 BTP dengan alasan yang tidak jelas menuju rumah Sakit Dadi Makassar.
Ketiga orang warga Rohingya yang djemput paksa tersebut adalah ; Nur Islam,
Husen dan Sura Hatu, ketiganya satu keluarga ayah,ibu dan anak. Setiba di RS
Dadi ternyata Misbah meminta kepada pihak RS Dadi agar ketiganya diopname atau
rawat inap menanggapi hal tersebut pihak medis yang bertugas saat itu kemudian
memeriksa ketiganya, hasilnya Nur Islam, Husen dan Sura Hatu dinyatakan sehat
oleh dokter dan disarankan untuk dibawa pulang namun ternyata Misbah ngotot
agar ketiganya dirawat inap malah Misbah menelpon seseorang kemudian hp Misbah
diberikan kepada petugas medis yang bertugas un tuk berbicara dengan orang yang
ditelpon oleh Misbah. Setelah menrima telpon tersebut pihak akhirnya menerima
permintaan Misbah untuk merawat inap Nur Islam, Husen dan Sura Hatu sebagai
pasien Corona (Covid-19).
Selama dirawat di Rs Dadi Nur Islam, Husen dan Sura Hatu tidak
pernah diberi obat, cairan infus. Ironisnya ketiganya digabung dalam satu
tempat dengan para pasien yang sudah dianggap ada gejala terinfeksi virus Covid-19.
Selama 9 (Sembilan) hari Nur Islam, Husen dan Sura Hatu di RS Dadi
mereka sangat menderita karena situasi tempat yang kurang layak bagi orang yang
sehat, makanan yang tidak cocok dan mereka justru mulai mengalami penurunan
kondisi fisik. Seperti pak Nur Islam selama di RS Dadi berat badannya turun 6
KG lebih, “kami ini semua sehat kenapa dibawa kesini ?” demikian pernyataan Nur
Islam kepada pihak media. Informasi terakhir yang diterima beberapa warga
Rohingya telah di bawah ke beberapa hotel kemudian dimasukkan dalam kamar hotel
dengan dalih isolasi untuk pengamanan seperti warga Rohinya yang ada di Wisma
Budi pasar Maricaya. “Apakah ini merupakan modus yang dijalangkan oleh pihak
IOM Makassar untuk memanfaatkan dana internasional tertentu dengan mengorbankan
mereka ?”.
Staf IOM, Misbah yang membawa ketiganya ke RS Dadi telah dimintai
konfirmasi namun Misbah tidak memberikan jawaban baik melalui telpon maupun via
Whatshaap.
Sementara itu pihak Rumah Sakit yang dimintai keterangan pada hari
Sabtu 7 juni 2020 telah dimintai konfirmasi oleh pihak wartawan perihal status
Nur Islam, Husen dan Sura Hatu, pihak Rumah Sakit menyatakan mereka adalah
“Pasien Tanpa Gejala” dan sementara ini menuggu hasil pemeriksaan Laboratorium.
Ketika ditanyakan kenapa Nur Islam, Husen dan Sura Hatu ini tanpa gejala terus
di rawat inap ? kemudian pihak rumah sakit menyatakan kebneradaan mereka di
sisni karena adanya permintaan rawat inap dari IOM Makassar melalui saudara
Misbah, jadi walaupun mereka tanpa ada gejala tetapi karena ada yang ngotot
memasukkan mereka ke sini maka terpaksa kami terima.
Atas dimuatnya berita ini disampaikan kepada IOM Makassar untuk segera
memberi konfirmasi untuk memanfaatkan hak jawab atas berita ini.
Tidak ada komentar