Teropongtimeindonesia-Bolemo-Aparat
Polres Boalemo mengkonfirmasi bahwa siswa SDN 2 Tilamuta yang ditemukan tewas
tergantung di kaca jendela di belakang sekolahnya itu diduga kuat karena
insiden kecelakaan murni dan sama sekali tidak pernah ada hukuman dari guru
yang bersangkutan sebelum insiden tersebut terjadi.
Bocah
tersebut bernama Tifatul (10), siswa kelas 4 SDN 2 Tilamuta, Kabupaten Boalemo,
Provinsi Gorontalo.Rencananya, bocah yang merupakan 2 bersaudara dan telah
dimakamkan kemarin, Selasa (30/3/2021).
Kapolres
Boalemo AKBP Ahmad Pardomuan ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu.
Kapolres mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi.
Sementara
itu, dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula pada pukul 10.00 WITA,
Guru Matematika, Ibu Lutvia Alamri (35) memberi tugas kepada siswa yang berada
di kelas 4. Ketika itu, guru tersebut menyampaikan kepada para siswa yang sudah
selesai mengerjakan tugas, maka boleh pulang.
Setelah itu,
pada pukul 11.00 WITA, siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas sudah kembali
pulang dan yang tersisa ketika itu 2 Orang siswa di dalam kelas yaitu korban
dan temannya Moh Rayan.
“Kami terus
cari perkembangan. Sementara di TKP awal diduga yang bersangkutan lompat dari
jendela sehingga bajunya terkena di grendel jendelanya. Di TKP ditemukan juga
ada bekas sepatu korban naik ke jendela,” kata AKBP Ahmad Pardomuan.
“Saksi-saksi
juga sudah kita periksa dan nanti saksi-saksi lain, kita kembangkan lagi.
Kemudian kami juga sudah visum lalu korban tidak ditemukan tanda-tanda
kekerasan,” sambung alumnus Akpol 1999 itu.
Sebelumnya,
dari hasil interogasi pihak kepolisian terhadap para saksi, kronologisnya
bermula korban masuk sekolah seperti hari biasa. Korban bersama teman-teman
sekelasnya melaksanakan tugas yang diberikan oleh wali kelas, Lutfia Alamr
Saat itu,
ada 5 siswa, termasuk korban, yang tertinggal di kelas karena para siswa lain
telah selesai mengerjakan tugas dari wali kelas.
Dari hasil
interogasi polisi dari saksi-saksi, diduga korban keluar dari jendela kelas.
Dari situlah diduga baju seragam korban tersangkut di grendel jendela kelas.
Korban pun ditemukan beberapa jam kemudian.
“Sebelum
pulang, saya masih ada di dalam kelas memeriksa tugas mereka dan atur-atur
buku, lalu saya tutup pintu kelas. Dan pintunya tidak bisa dikunci, tetapi
pintunya tertutup,” kata Luftia, sang wali kelas.
“15 menit
setelah anak-anak saya pulangkan, saya masih kontrol sebelum keluar dan menutup
ruangan,” terang Luftia sembari menambahkan bahwa dirinya tidak sempat
mengontrol jendela kelas

Tidak ada komentar