Teropongtimeindonesia -Medan - Semua pihak harus berpartisipasi dalam upaya pemenuhan hak anak, serta melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi. Karena dengan adanya perlindungan kepada anak, berarti melindungi masa depan suatu bangsa.
Hal ini
disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang diwakili Staf
Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Agus
Tripriyono, usai mengikuti Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) secara
virtual di Ruang Rapat Smart Province, Lantai 6, Kantor Gubernur, Jalan
Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (23/7).
Peringatan
HAN sangat penting untuk memperkenalkan bagaimana memberi perlakuan kepada
anak, khusus dimasa pandemi Covid-19, yang berdampak langsung bagi anak-anak,
yang saat ini memasuki proses pembelajaran. “Anak-anak tidak bisa
berinteraksi secara langsung kepada guru dan siswa –siswa lainnya, di sini
peran orang tua sangat diharapkan untuk memberi perlindungan dan pemahaman
dampak Covid-19 saat ini,” ujarnya.
Dijelaskan
Agus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di tengah pandemi Covid-19 saat ini
berfokus untuk pembenahan sektor kesehatan. Sehingga pemulihan kesehatan
masyarakat akan berdampak bagi sektor lainnya, terkhusus bagi dunia pendidikan
di Sumut.
Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nurlela, selaku peserta
peringatan HAN berharap kepada orang tua, guru dan anak didik, dengan situasi
pandemi Covid-19 saat ini, apabila ingin melakukan tatap muka dalam proses
pembelajaran harus melihat apakah daerah tersebut berada pada zona aman atau
tidak, sehingga penyebaran covid-19 ini tidak terus meningkat.
“ Tetap
ikuti imbauan pemerintah dan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) jika
ingin melakukan proses pembelajaran tatap muka,” terangnya.
Ketua Forum
Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Sumut
Badriyah mengatakan, untuk melakukan perlindungan bagi anak-anak dan perempuan,
PUSPA Sumut membuka sinergi seluas-luasnya kepada semua pihak, khususnya
terhadap isu perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. “Puspa membuka
sinergi kepada semua pihak, karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa
merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Puspa Sumut
juga telah melakukan berbagai pendampingan terhadap anak, baik korban kekerasan
seksual dan kekerasan fisik yang terjadi di masyarakat dengan melakukan
advokasi. Hal ini sesuai arahan Presiden untuk menurunkan tingkat
kekerasan pada perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, dan pencegahan
perkawinan anak.
Sementara
itu, Presiden RI Joko Widodo pada Puncak Peringatan HAN secara virtual menyapa
langsung Kepala Sekolah, guru dan para siswa kelas 5 SDN Sudimara Cilongok,
Banyumas, Jawa Tengah, yang sedang melakukan proses belajar secara daring.
Jokowi
menyampaikan pentingnya sekolah meski tidak secara langsung melakukan tatap
muka di sekolah. “Seharusnya bulan Juli sekolah tatap muka segera dibuka,
tetapi karena pademi virus corona mengalami kenaikan, jadi rencana ini
dibatalkan hingga Covid-19 menurun dan akan segera dibuka belajar tatap
muka,” ujarnya.
Rina
Nasution

Tidak ada komentar