Hal tesebut
dikatakan Wapres Ma'ruf Amin ketika membuka acara pencanangan Gerakan Sadar
Wakaf dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2021. Dipusatkan
di Pekanbaru, Riau melalui virtual, Jumat (13/8/2021).
"Semoga
Gerakan Sadar Wakaf yang kemudian dinamakan “Riau Berwakaf” yang diperluas
hingga mencakup wilayah Sumatera, menambah motivasi, semangat, dan juga menjadi
contoh bagi masyarakat di daerah lainnya untuk menggelorakan gerakan
wakaf," kata Ma’ruf Amin,
Lebih
lanjut, Wapres Ma’ruf Amin menyebut, wakaf merupakan amal ibadah kebaikan dalam
ajaran Islam yang bernilai jariyah, yaitu pahalanya tidak terputus
walaupun pewakafnya sudah meninggal.
"Apabila
seseorang meninggal maka amalnya putus kecuali tiga hal,
salah satu dari pada tiga itu adalah sadaqatin jariyah, yaitu sadaqah
yang mengalir. Ulama menafsirkan bahwa sadaqah jariyah itu adalah wakaf,"
sebutnya.
Dalam
konteks pembangunan, wakaf tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, wakaf juga memiliki peran
yang penting yaitu sebagai dana abadi umat untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial, sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian negara. Manfaat wakaf
dalam pembangunan telah dibuktikan di banyak negara seperti Kuwait dan
Mesir.
Dengan
demikian, Wapres mengatakan, dana wakaf dapat terus berkembang dan memberikan
manfaat kepada umat. Oleh karena itu, maka wakaf dinamakan sebagai
sedekah jariyah yang pahalanya mengalir terus kepada pemberi wakaf
(wakif).
"Semoga
Gerakan Sadar Wakaf dengan nama Riau Berwakaf membawa kesejahteraan dan
kemaslahatan bagi umat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
‘inayahNya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan," ujar Wapres
Ma'ruf Amin.
Sementara,
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, mayoritas masyarakat di Riau dan Sumatera
pada umumnya adalah muslim, sehingga ekonomi dan keuangan syariah berpotensi
besar untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
"Kami
juga sudah beberapa kali melakukan Gerakan Riau Berwakaf. Untuk Riau Berwakaf
terakhir tanggal 3 Agustus, saya diinformasikan oleh Pak Kepala BI Riau
alhamdulilah terkumpul dana wakaf sebesar Rp614,9 milyar dari 5.146 wakif
(pezakat). Dimana sekitar 4.000 orang diantaranya merupakan anak-anak milenial
yang berwakaf uang secara digital," ujar Gubernur Riau.
Syamsuar
menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau mewakili masyarakat Riau
mengucapkan terima kasih kepada jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia atas
kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada Provinsi Riau menjadi tuan
rumah penyelenggaraan FESyar Sumatera 2021 sebagai rangkaian kegiatan menuju
ISEF 2021.
Ia menyebut,
penyelenggaraan FESyar Sumatera 2021 ini dapat menjadi upaya bersama untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat dan membangun ekonomi syariah guna
mendukung terwujudnya Indonesia Maju.
"Di
masa pandemi ini diharapkan dapat memperkuat momentum pemulihan ekonomi
regional dan nasional," ujar Syamsuar.
Pemerintah
Provinsi Riau sangat mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dalam
hal ini, pemerintah daerah Riau senantiasa melakukan sinergi dan kerja sama
dengan berbagai pihak terutama Bank Indonesia untuk bersama-sama berkontribusi
mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
Gubernur
Riau mengapresiasi segala bentuk dukungan nyata yang telah diberikan Bank
Indonesia Riau dalam membangun ekonomi Riau baik dalam bentuk advisory ekonomi,
digitalisasi/elektronifikasi maupun sinergi program-program UMKM.
Berbagai
sinergi yang telah dilakukan diantaranya terkait upaya meningkatkan literasi
masyarakat terkait ekonomi syariah dan mendorong inklusi ekonomi melalui
peningkatan kapasitas UMKM khususnya Halal Food & Modest Fashion agar
bisa naik kelas, onboarding ke platform digital, menggunakan kanal
pembayaran digital termasuk QRIS, dan memfasilitasi UMKM go global.
Pemprov Riau
juga berkolaborasi dalam mengoptimalkan potensi Islamic Social Finance sebagai
sumber dana yang potensial dalam pembangunan ekonomi umat guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada komentar