Teropongtimeindonesia -Jakarta - Saat menghadiri secara virtual acara U20 Mayor Summit 2021 bersama para pemimpin G20 pada Jumat (3/9) malam lalu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan gagasannya terkait tantangan selama pandemi COVID-19 dan krisis iklim yang membutuhkan perhatian khusus. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies juga menyampaikan 6 (enam) fenomena menarik yang terjadi di perkotaan pascapandemi, yang akan menjadi agenda diskusi pada Mayor Summit U20 tahun depan. Untuk diketahui, Kota Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan U20 tahun 2022 yang akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger" dan Gubernur Anies menjadi Ketua U20.
Pertama, kebutuhan akan perumahan yang menunjang produktivitas penghuninya
dengan harga terjangkau. "Tren global menunjukkan meningkatnya permintaan
untuk memiliki rumah yang tidak hanya mampu menjaga kesehatan penghuninya,
tetapi juga cocok untuk menunjang produktivitas. Hal ini karena semakin banyak
orang yang memutuskan untuk terus bekerja dari rumah. Jadi perumahan semacam
ini pasti harus terjangkau," jelas Gubernur Anies.
Kedua adalah masa depan industri properti. Seperti diketahui, kontribusi sektor
properti di kawasan perkotaan di seluruh dunia menurun sebanyak 29% pada tahun
2020. Dan pemandangan kantor-kantor yang kosong, kini tidak jarang terlihat
termasuk di Jakarta. Untuk itu, perlu dipikirkan kembali masa depan industri
properti di kota-kota di seluruh dunia.
Kemudian yang ketiga adalah tentang akses mobilitas berkelanjutan untuk semua
orang. Pandemi COVID-19 dan perubahan iklim telah memaksa kota untuk
mempertimbangkan kembali hubungan antara mobilitas, ruang kota, dan kesehatan,
yang turut mempertimbangkan jaga jarak fisik, sekaligus kebutuhan
mobilitas penduduk. "Dan sekarang, pertanyaan yang muncul bukanlah tentang
bagaimana kota menyediakan infrastruktur untuk menopang mobilitas, melainkan
bagaimana kota memastikan akses yang setara terhadap mobilitas yang
berkelanjutan. Jadi itu masalah yang perlu kita pikirkan," lanjut Gubernur
Anies.
Masalah nomor empat yang turut disampaikan Gubernur Anies adalah masa depan
dunia kerja. Sebagai salah satu efek samping dari pandemi, pengangguran global
naik 1,1%. Di sisi lain, muncul permintaan akan keterampilan baru untuk
mendukung industri hijau dan ekonomi digital yang menjanjikan. "Jadi
pertanyaannya adalah, bagaimana kota dapat mengakomodasi transformasi di pasar
tenaga kerja untuk masa depan yang lebih hijau?" tambahnya.
Lalu masalah nomor lima adalah kurangnya interaksi sosial selama masa pandemi
yang berdampak pada kesehatan mental warga. Karantina di rumah dalam jangka
panjang dan fenomena bekerja dari rumah, dapat menyebabkan kelelahan dan juga
meningkatnya perundungan online.
Dan poin terakhir adalah meningkatnya jumlah anak yatim saat pandemi. Data menunjukkan,
setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat COVID-19. Hal ini telah membuat
anak-anak kehilangan pengasuh primer dan sekunder mereka. Untuk itu, perlu
dipikirkan bagaimana memfasilitasi masa depan anak-anak yang kehilangan anggota
keluarga dalam pertempuran COVID-19.
"Jadi dengan adanya enam masalah ini, inilah saatnya untuk bercermin.
Inilah waktunya untuk menata ulang. Namun, yang paling penting, inilah saatnya
untuk bertindak bersama. Karena masa depan kota ada di tangan semua
orang," jelas Gubernur Anies.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Anies turut menyampaikan ucapan terima
kasih atas kesempatan yang diberikan sebagai ketua U20 tahun depan dan kesiapan
Kota Jakarta untuk melanjutkan pesan-pesan menarik terkait 3P
(People-Planet-Prosperity).
"Maka dalam kesempatan khusus ini, saya ingin mengucapkan terima kasih
atas kesempatan untuk menjadi Ketua Urban20 berikutnya pada tahun 2022. Jakarta
akan melanjutkan pesan-pesan menarik tentang ketiga P tersebut dan berharap
untuk dapat bekerja sama dengan Anda semua pemimpin kota U20, penyelenggara,
dan mitra untuk memperkuat suara kolektif kita dalam Presidensi Indonesia pada
G20 berikutnya," pungkas Gubernur Anies.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar