Teropongtimeindonesia -Jakarta Barat - Setelah bulan lalu diresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur, hari ini Sabtu (10/9) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Kunir Jl. Kemukus No.2, RT 9/RW 7, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Dalam peresmian ini, Gubernur Anies secara simbolis melakukan penandatanganan prasasti.
Gubernur Anies menjelaskan keunggulan dari kampung susun ini, yaitu di salah
satu unit ada spot bangunan untuk lansia dan ramah terhadap kelompok
disabilitas. “Semoga menjadi babak baru bagi warga di sini. Karena setiap
pembangunan harus bisa mempertimbangkan aspek kemanusiaan bagi masyarakat di
lokasi. Kita melaksanakan pembangunan sesuai prosedur dengan pembahasan yang
panjang," ujar Gubernur Anies mengawali sambutannya.
Kemudian Gubernur Anies turut mengingatkan keistimewaan lokasi Kampung Susun
Kunir yang berada di kawasan bersejarah Kota Tua. "Kawasan ini unik karena
berada di kawasan Kota Tua, kawasan budaya dan banyak peninggalan masa lalu di
Jakarta yang menjadikan Kampung Susun Kunir memiliki keunikan tersendiri,"
jelas Gubernur Anies.
Selain itu, Gubernur Anies tak lupa menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak
yang terlibat, karena tanpa ada proses dialog, pembahasan, serta kesepakatan
dengan warga, kolaborasi tersebut tak akan berjalan dengan semestinya.
"Kami menitipkan kepada masyarakat agar menjaga suasana keharmonisan dan
ketenangan dalam hidup bermasyarakat," pungkas Gubernur Anies.
Kampung Susun Kunir diperuntukkan bagi 33 Kepala Keluarga (KK) warga
eks-Kampung Kunir yang terdampak penertiban jalan inspeksi Sungai Anak Kali
Ciliwung pada 2015. Kemudian selama masa konstruksi berlangsung, warga
menempati hunian sementara di sekitar lokasi pembangunan Kampung Susun Kunir.
Pembangunan kampung susun ini merupakan bagian dari integrasi program
JAKHABITAT yang menyediakan hunian berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat
melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta. Berada di
zona penunjang area Kota Tua,
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI
Jakarta, Sarjoko menyatakan perencanaan penataan Kampung Kunir dilakukan dengan
partisipatif dan kolaboratif bersama warga melalui Community Action Plan (CAP).
“Perencanaan juga mempertimbangkan Ketentuan Tata Ruang Kota yang berlaku,
mendukung pelestarian cagar budaya, serta memenuhi kaidah teknis keandalan
bangunan yang berwawasan lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan warga sebagai
penghuni,” terang Sarjoko.
Bangunan terdiri dari 1 (satu) blok, 4 (empat) lantai, dan 1 (satu) lantai semi
basement, yang terdiri dari 33 unit hunian sebesar 36 m2. Setiap unit hunian
terdiri dari ruang keluarga, 1 kamar tidur, kamar multifungsi, kamar mandi,
dapur, dan balkon. Area Kampung Susun Kunir memanfaatkan lahan seluas 860 meter
persegi yang merupakan bagian dari area lahan yang tercatat sebagai aset Kantor
Kecamatan Taman Sari seluas 4.963 meter persegi.
Selain kualitas fisik bangunan yang baik, Kampung Susun Kunir didukung oleh
sarana prasarana lingkungan yang lengkap, seperti ruang usaha warga, ruang
serbaguna/aula yang dapat dimanfaatkan warga untuk berinteraksi, pos komunitas
sebagai ruang kumpul informasi dan pos ronda, area parkir motor, ruang terbuka hijau,
serta dilengkapi Galeri Kunir sebagai sarana pelestarian peninggalan cagar
budaya.
Di samping itu, Marsha Chairudin, warga eks Kampung Kunir yang telah menetap
selama 30 tahun, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya karena dapat
berkesempatan memiliki hunian yang semakin nyaman dan lebih tertata. Marsha
juga berharap, ke depannya, rumah ini tidak hanya dapat memberikan kenyamanan
bagi dirinya dan keluarga, tetapi juga memberikan banyak manfaat serta berbagai
kemudahan dalam menjalankan pekerjaannya.
"Senang sekali rasanya, hari yang ditunggu-tunggu itu telah tiba. Saya dan
semua warga di sini sangat berterima kasih atas kehadiran Kampung Susun Kunir
ini. Semoga kami semua yang tinggal di sini semakin betah, nyaman, diberikan
kesehatan, serta kemudahan dalam menjalankan segala usaha," ujarnya saat
dikonfirmasi.
Peningkatan kualitas permukiman merupakan program prioritas Pemprov DKI Jakarta
dalam upaya menciptakan lingkungan hunian yang lebih tertata. Pembangunan ini
akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang nyaman dan
berkualitas bagi seluruh warga.
Tidak ada komentar