Teropongtimeindonesia-Papua-Pasukan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua tampaknya mengancam untuk melakukan aksi di tahun 2023.
Hal ini terungkap dalam keterangan tertulis Panglima
Tertinggi West Papua Army atau OPM, Damianus Magai Yogi yang viral di
media sosial.
Pernyataan Damianus tampak mengisyaratkan bahwa aksi
mereka akan terus berlanjut di tahun baru ini.
Mengawali pernyataanya, Damianus Magai Yogi menyampaikan
selamat Tahun Baru 1 Januari 2023.
“Setelah melewati 365 dan 12 bulan ini, dengan rasa
penuh senantiasa Panglima Tertinggi West Papua(WPA) menyampaikan selamat
memasuki Tahun Baru 2023." ucap Damianus Magai Yogi dalam
situs thetpn-pbnews.com.
Seperti dilansir dari Pos Kupang dalam artikel 'KKB Papua Punya Tiga Sayap Militer, Damianus Magai Yogi Klaim Sebagai
Panglima Tertinggi'.
Menurut Damianus Magai Yogi, akhir tahun
2022 bukanlah akhir segalanya, mereka akan terus melakukan aksi teror
selanjutnya.
Damianus Magai Yogi mengatakan aksinya tidak semudah
membalikkan telapak tangan, karena harus menghadapi TNI-Polri.
Damianus juga menyebut Indonesia sebagai penjajah yang harus
terus dilawan.
Sekadar diketahui, Damianus Magai Yogi adalah
Panglima Tertinggi TPNPB-OPM yang terpilih pada 2021 lalu.
Damianus Magai Yogi terpilih sebagai panglima Tertinggi
TPNPB OPM West Papua (Papua Barat) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di
Paniai pada Agustus tahun lalu.
Sebelumnya, Damianus Magai Yogi bertugas
sebagai pimpinan KKB di Kabupaten Paniai.
Terkait tudingan yang menyebutnya sebagai kaki tangan
TNI-Polri, berawal dari keputusan Damianus Magai Yogi yang
menyetujui berunding dengan pemerintah Indonesia.
Ia dikabarkan menyetujui tawaran pemerintah Indonesia
untuk berdialog guna menyelesaikan konflik di di Papua.
Kabar itu diketahui dari video yang kini viral di
media sosial (medsos).
Dari video itu terungkap tawaran dari orang nomor satu
Indonesia untuk menyelesaikan masalah di Papua dengan cara dialog.
Berencana Temui Jokowi
Sebelumnya, Damianus Magai Yogi menjadi
sorotan publik setelah dirinya menyetujui pesan pemerintah Indonesia untuk
berdialog, guna penyelesaian konflik di tanah Cenderawasih.
Melansir PosKupang.com, isu tentang gencatan senjata di
Papua antara KKB dan TNI Polri, sepertinya bukan angin lalu.
Pasalnya terbetik kabar kalau saat ini Panglima
Tertinggi TPNPB-OPM, Damianus Magayogi telah merestui pesan Presiden Jokowi.
Hal itu tersiar melalui video yang kini viral di
media sosial (medsos) belakangan ini.
Dari video itu terungkap bahwa ada pesan dari orang
nomor satu di Indonesia, yakni menyelesaikan masalah di Papua dengan cara
dialog.
Hanya dengan dialog, semua persoalan di Papua bisa
diselesaikan tanpa harus mengorbankan jiwa dan raga.
Masih dari video yang viral itu diketahui bahwa apa yang disampaikan Presiden
Jokowi itu, mendapat respon yang baik dari Damianus Magayogi.
Hanya saja, pria bertubuh tegap itu memberikan beberapa
catatan penting kepada Presiden Jokowi bila hendak menggelar dialog.
Melalui catatan penting itu, Damianus Magayoni
mengungkapkan bahwa dialog tersebut bukan atas dasar keinginan untuk
berbaik-baikan dengan Indonesia.
Dialog itu senantiasa berpijak pada arah perjuangan
Papua selama ini, yaitu lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.
Jika dialog hanya dilakukan demi kepentingan poros
Jakarta-Papua, maka sebaiknya perang dilanjutkan dan dialog diabaikan.
Akan tetapi, kata Magayogi, apabila dialog itu demi mewujudkan target
perjuangan Papua, maka itu diterima dengan hati gembira.
Syarat lainnya, tandas Damianus Magayogi, adalah yang
memfasilitasi dialog tersebut bukan Indonesia atau Papua tetapi PBB.
Peran PBB sangat penting, karena hanya PBB yang
menentukan sah tidaknya perjuangan TPNPB-OPM selama ini.
Selain PBB, tandas Damianus Magayogi, harus diundang pula negara lain sebagai
saksi atas dialog tersebut.
Lantas, apakah Presiden Jokowi menyetujui semua syarat
yang dipatok panglima tertinggi TPNPB-OPM?
Apakah Damianus Magayogi juga setuju usulan Presiden
Jokowi jika menawarkan cara lain dalam menyelesaikan masalah Papua?
Sebagai sosok yang dikenal sangat dekat dengan rakyat,
Presiden Jokowi tentu lebih memikirkan nasib rakyat Papua ketimbang hal yang
lain.
Apalagi pendekatan pembangunan daerah itu, juga sedang
dilakukan Presiden Jokowi walau mendapatkan perlawanan dari kalangan tertentu
di Papua.
Akan tetapi apakah TPNPB-OPB juga searah dengan konsep pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini?
Jikalau yang dipikirkan hanyalah Papua merdeka, maka apa pun tawaran
pembangunan yang disuguhkan, sulit rasanya diapresiasi oleh Papua.
Apalagi selama ini, TPNPB-OPM terus memprovokasi
masyarakat dengan janji-janji muluk bila Papua sudah merdeka.
Bahkan kepada rakyat Papua, TPNPB-OPM juga menuding
para pihak yang disebutnya telah merebut hak kemerdekaan rakyat Papua.
Tudingan itu dialamatkan juga kepada Amerika Serikat
yang disebutnya telah bersekongkol dengan Indonesia sehingga kemerdekaan Papua
tak terwujud sampai sekarang.
Persekongkoloan kedua negara itu, katanya, lebih pada hal tambang emas yang dikelola Freeport selama ini.
Bahkan disebutkan pula, bahwa golden agreement yang pernah ditandatangani
bersama antara Indonesia-Amerika Serikat, menjadikan Papua melarat sampai
sekarang.
Sebab, melalui Golden Agrement tersebut, penambangan
emas oleh Freeport, senantiasa berlangsung sampai hari ini.
Sementara blakc campign lain yang disebarkan TPNPB-OPM
dengan maksud menyerang Indonesia, adalah Perintah Trikora dari Presiden
Soekarno puluhan tahun yang lalu.
Salah satu item yang digelorakan TPNPB-OPM melalui video yang viral di
media sosial, adalah perintah Presiden Soekarno yang termuat dalam Trikora.
Perintah itu, adalah gagalkan negara boneka buatan
Belanda di Papua. Kibarkan bendera merah putih dan bersiap-siap untuk
mobilisasi guna mengambil alih kekuasaan.
Dari video yang viral itu
TPNPB-OPM juga menuding Indonesia yang disebutnya sebagai negara kolonial atas
Papua.
Karena itu, TPNPN-OPM melarang seluruh rakyat Papua
mengikuti semua kegiatan politik yang dilakukan pemerintah Indonesia.
"Yang kami perjuangkan saat ini adalah Papua
merdeka. Bukan untuk mendapatkan daerah otonomi khusus yang dihadiahkan
Indonesia," kata Panglima KKB, Egianus Kogeya dalam video viral yang
lainnya.
Meski TPNPB-OPM terus mencerca indonesia dengan
berbagai tudingan, namun sampai saat ini Indonesia tak henti-hentinya membangun
Papua dengan berbagai program.
Hanya saja, semua niat baik pemerintah Indonesia atas Papua, umumnya tak
diterima baik oleh TPNPB-OPM.
TPNPB-OPM takut, karena jika pembangunan yang dirancang
pemerintah Indonesia itu tak digagalkan, maka seluruh rakyat Papua
dikhawatirkan senang dengan Indonesia.
Padahal yang ditargetkan TPNPB-OPM, adalah Papua
merdeka supaya mereka secara leluasa mengatur diri sendiri.
Akankah akal bulus TPNPB-OPM itu dituruti Presiden
Jokowi? Akankah seluruh rakyat Indonesia merestui Papua lepas dari NKRI?
Terlepas dari apa pun jawaban itu, alangkah baiknya
bila pemerintah terus mencari cara untuk menyudahi konflik di Papua.
Bila konflik bisa diakhiri, maka Papua pasti akan
semakin maju sebagaimana kemajuan yang dicapai daerah lain di Indonesia. (frans
krowin)
Sebelumnya, diberitakan kelompok Damianus Magai Yogi aktif
di daerah Paniai.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kelompok pimpinan
Damianus ini terpantau berada di Kabupaten Paniai.
Kendati sudah lama vakum, KKB ini masih aktif hingga
sekarang.
"Kelompoknya Damianus Magai Yogi, dia masih
aktif, dalam tiga tahun ini keberadaannya jelas, tapi dia tidak melakukan
aksi," ujar Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan anggota dan
persenjataan KKB pimpinan Demianus masih membahayakan.
Namun, selama ini pergerakannya masih terus terpantau
aparat keamanan.
Diketahui, kelompok ini aktif berkomunikasi dengan KKB
di Kabupaten Intan Jaya.
"Mereka punya persenjataan dan anggota, hanya
mereka tidak melakukan aksi."
"Kelompok Paniai aktif berkoordinasi dengan
kelompok Intan Jaya, itu karena jaraknya dekat," ujarnya.
Tidak ada komentar