Jakarta,Teropongtimeindonesia.com - Mungkin hanya Syahrul Yasin Limpo (SYL) satu-satunya menteri yang karirnya lengkap dirintis dari bawah. Karena sosok yang baru diangkat menjadi Menteri Pertanian ini pernah menjabat sebagai Lurah, Kepala Desa, Camat, Bupati, Wakil Gubernur, hingga Gubernur.
Dari perjalanan 25 tahun dalam rentang waktu menjelajah posisi eksekutif, rasanya tak perlu lagi diragukan pengalamannya. Namun selama ini hanya di daerah. Sedangkan sekarang harus bicara pertanian di tingkat nasional yang jelas tantangannya tidak sesederhana di daerah.
SYL kini harus dapat membuktikan bagaimana meningkatkan kualitas pertanian, termasuk teknik modern yang lebih produktif, sehingga mampu mengurangi import secara cepat hingga ke tingkat swasembada pangan, dan finalnya adalah export pangan.
Secara logika, seharusnya Indonesia mampu dan unggul, bukan hanya karena faktor negara agraris, namun lahan pertanian yang masih memadai, lalu memiliki ahli pertanian yang cukup mumpuni, namun belum diberdayakan. Kemudian pemerintah pusat telah membangun bendungan dan embung untuk menunjang irigasi pertanian yang cukup banyak.
Angin segar telah SYL hembuskan ketika ia mengatakan tidak akan takut dan tidak akan main-main dengan para mafia di sektor pertanian, karena baginya hanya tunduk pada kebenaran. Bagi SYL yang sudah terbiasa tempur di lapangan, ia hanya akan tunduk pada kebenaran dan yang digariskan oleh agama.
SYL pun mengaku sudah tebiasa loyal kepada para pemimpinnya. Karenanya ia berharap suluruh jajarannya bisa melakukan hal yang sama. Yakni tidak melakukan apa yang tidak disukainya, seperti halnya menyeleweng dari aturan. Karena ia tidak suka pembohong, tidak jujur, korupsi, suka sogok-sogok, munafik, dan tidak suka dijilat-jilat. Siapa pun yang menghambat akan ia tabrak.
Sesuai data Kementerian Pertanian bahwa sekitar 784 mafia yang diproses secara hukum, di antaranya 66 kasus beras, 22 kasus horti, 13 kasus pupuk, 247 kasus alsintan, 411 orang tersangka dan 27 orang kasus ternak.
"Selamat bekerja, kami menanti buktimu"
Oleh: Wahyu Sutono
(Redaksi)
Tidak ada komentar