Teropongtimeindonesia – Jakarta- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suhari Eliawati bersama Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta, Heru Hermawanto serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania melakukan panen padi di Lantai 4 (rooftop) Gedung CKTRP DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat,
Plt Kepala
Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengapresiasi Dinas CKTRP yang telah
memanfaatkan ruang terbuka di gedung tersebut untuk aktivitas pertanian
perkotaan sejak tahun 2019. Menariknya, padi jenis Ir 90 ditanam di lokasi tersebut
di samping tanaman lainnya.
"Kalau
panen sudah yang kesekian. Tapi, istimewanya kali ini yang dipanen padi yang
biasa ditanam di sawah di sini ternyata bisa. Ini adalah pilihan yang tepat
menggunakan padi Ir 90 karena padi jenis ini tahan penyakit kemudian umurnya
lebih pendek," ujarnya, Rabu (4/8).
Eli
menjelaskan, meski hasil panen tidak mencapai satu ton, namun pesan yang
disampaikan adalah bahwa pertanian di Jakarta bukan berbasis lahan tapi
berbasis ruang.
"Jangan
pernah berhenti menanam karena keterbatasan lahan karena pertanian di Jakarta
dapat dilakukan dengan memanfaatkan keterbatasan ruang, ini salah satu
contohnya," terangnya.
Menurutnya,
hal menarik lainnya bahwa urban farming ini dikelola dan dirawat oleh
Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) di lingkungan kantor Dinas CKTRP
yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan.
Selain
sebagai pemenuhan kebutuhan pangan dan tempat berbagi atau bertukar ilmu, ruang
terbuka yang dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan memberi kenikmatan
tersendiri bagi mereka yang menggelutinya.
"Ada
empat aspek yang didapatkan dari aktivitas pertanian. Pertama, kesehatan, kita
pasti terkena paparan matahari dan tubuh kita juga ikut beraktivitas, kemudian
sosialisasi saya yakin ikatan emosional antara pengelola itu semakin erat
karena mereka berinteraksi setiap saat, serta menjaga ekosistem lingkungan.
Kemudian, ekonomi PJLP juga terbantu karena memasarkan hasil panen untuk
karyawan di sini," bebernya.
Sementara
itu, Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta, Heru Hermawanto menuturkan, selaku
pengelola Gedung Dinas Teknis Jatibaru pihaknya memiliki tantangan agar dapat
memanfaatkan ruang terbuka untuk dikembangkan sebagai Ruang Ketiga.
"Melalui
kegiatan memanen padi ini dapat menginspirasi serta mengedukasi masyarakat
bahwa menanam berbagai jenis tanaman bahkan padi sekalipun bisa di area atau
ruang terbatas," ucapnya.
Heru
mengungkapkan, banyak orang awalnya berasumsi menanam padi di ruang atau lahan
yang terbatas tidak memungkinkan, namun dengan treatment sederhana
hal itu dapat dilakukan.
Padi varian
Ir 90 bisa menjadi alternatif untuk ditanam di ruang yang terbatas. Media tanam
mengambil sebagian dari lahan seluas 150 meter persegi dan cukup menggunakan
pupuk organik untuk perawatannya.
"Urban
farming ini sudah diterapkan di berbagai tempat. Kita ingin buktikan bahwa
di Jakarta dengan luas yang terbatas tapi bisa kita persiapkan dan modifikasi
untuk menanam padi di atas gedung, ternyata bisa," imbuhnya.
Ia
menambahkan, ruang terbuka yang dimanfaatkan untuk aktivitas pertanian
perkotaan dapat membentuk iklim mikro. Dinas CKTRP juga terbuka bagi warga yang
ingin belajar urban farming bahkan membuktikan bahwa padi bisa ditanam di areal
yang terbatas. Melalui adanya fasilitas Ruang Ketiga diharapkan dapat menjadi
percontohan gedung-gedung lain yang ada di Jakarta.
"Ilmu
yang baik jika disampaikan akan bermanfaat saya kira tidak ada masalah kalau
siapapun yang ingin membuktikan dan merasakan suasana yang dianggap awalnya ga
mungkin silakan ke sini. Mudah-mudahan ke depan menjadi contoh dan inspirasi
bagi pengelola gedung lain di Jakarta," tandasnya.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar