Teropongtimeindonesia,Purwakarta -
Kurang dari sepekan menjelang akhir tahun, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap. Pelaku, dalang, dan mereka yang mengetahui peristiwa itu, masih misterius.
Sampai hari ini, Senin, 27 Desember 2021, tim penyidik Polda Jabar belum juga menetapkan dan mengumumkan tersangkanya. Padahal total sudah 55 saksi menjalani pemeriksaan.
Yosep Hidayah, salah seorang saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah sosok yang paling banyak diperiksa tim penyidik.
Yosep sudah 15 kali diperiksa tim penyidik Polres Subang dan 1 kali dipanggil tim penyidik Polda Jabar. Total Yosep sudah 16 kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan di Subang.
Ada sejumlah alasan Yosep paling banyak diperiksa tim penyidik. Yosep merupakan keluarga inti, yaitu suami korban, Tuti Suhartini (55), sekaligus ayah dari Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel.
Alasan lainnya seperti pernah diutarakan kuasa hukumnya, Rohman Hidayat, Yosep merupakan orang yang paling tahu mengenai Tuti Suhartini (istrinya) dan Amel (anaknya), termasuk kebiasaan mereka.
"Makanya di pemeriksaan Polda Jabar juga sebelumnya ditanya soal kebiasaan Amel, apakah sering beli nasi goreng lewat ojek online tiap malam atau gimana. Jadi hal-hal yang detail itu ditanyakan pasti kepada ayahnya," tutur Rohman Hidayat,
Baru-baru ini, staf pengajar di Thailand, Anjas, akhirnya bersedia ngobrol dengan Yosep melalui pesan singkat Whatsapp. Videonya yang berjudul REKAMAN PERDEBATAN DENGAN YOSEP !! tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand, 25 Desember 2021.
Sebelumnya, Anjas sebagai citizen journalism atau jurnalisme warga tidak ingin berbincang dengan Yosep karena ia masih curiga dengan dugaan keterlibatan Yosep dalam kasus Subang dan khawatir pembicaraan akan menjadi drama.
"Apakah aku masih menaruh curiga terhadap pak Yosep? Secara pribadi iya, tapi yang berhak memutuskan bahwa seseorang itu pelakunya hanya penyidik," ujar Anjas.
Namun, Anjas akhirnya setuju dihubungkan dengan Yosep melalui seseorang yang saat itu sedang bersama Yosep.
Saat itu Anjas menuturkan bahwa ia ditawari untuk bisa berkomunikasi dengan Yosep dan menanyakan hal-hal terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Lalu Anjas pun mengajukan dua pertanyaan kepada Yosep melalui aplikasi WhatsApp (WA). Berikut dua pertanyaan yang disodorkan Anjas kepada Yosep:
"Pak Yosep bolehkan saya bbrp pertanyaan untuk ditayangkan di YouTube.
1. Jadi HP yang bapak lihat saat disodorkan penyidik yang menurut pengacara HP Amel. Itu HP yang merek apa?
2. Saat bapak ditunjukkan foto nasi goreng di lokasi. Itu nasi gorengnya apakah sesuai kebiasaan makan kedua almarhumah atau bukan?
2 hal itu masih belum jelas di media massa pak."
Terhadap pertanyaan Anjas tersebut, berikut jawaban dari Yosep:
"HP yang dilibatkan pada waktu itu ada dua milik Neng Amel 1. Samsung M30 yang sudah lama rusak. Dua HP Vivo dari Amel dikasihkan kepada Mamahnya terus dikasihkan sama Danu. Itu yang ada yang lain tidak ada punya Mamahnya dan ketiga punya Amel belum ada.
2. Itu makanan yang disajikan tidak sesuai dengan kebiasaan Neng Amel. Kalau. Dan Waktu saya mau berangkat itu tidak ada makanan di atas meja makan. Saya tidak makan di rumah waktu itu. Maka waktu saya pulang di rumah Bu Mimin, saya buat nasi goreng sendiri jam 1.00 malam."
Berdasarkan analisis Anjas terhadap keterangan Yosep tersebut, berarti HP yang dipegang Tuti Suhartini dan 3 HP milik Amel tidak ada alias belum ditemukan.
Mengenai penjelasan Yosep soal foto nasi goreng, Anjas menganalisis bahwa makanan nasi goreng yang tersisa itu bukan kebiasaan makan Amel dan Tuti.
"Dari sini ada dugaan yang makan saat itu ada hubungan dengan pelaku," ucap Anjas.
Jika pernyataan Yosep benar, Anjas menilai hal itu sejalan dengan pernyataan sejumlah saksi yang melihat lima sosok di TKP, dua di antaranya Tuti Suhartini dan Amel. Tiga tamu itu adalah dua laki-laki dan seorang perempuan.
Kemungkinan besar yang makan nasi goreng adalah tamu yang datang malam itu dan terlibat dengan kasus itu karena dekat dengan waktu kematian korban yang setelah dikoreksi dr Sumy Hastry sekitar pukul 2.00," tuturnya.
Menurut Rohman Hidayat, Yosep memberikan keterangan tidak berubah-ubah. Ia selalu memberikan keterangan sebagaimana aslinya, tidak ada rekayasa. Keterangan Yosef pun tidak pernah ada yang diubah.
Rohman Hidayat juga memang berharap agar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini bisa segera selesai.
Ia mengharapkan penyidik Polda Jabar bisa segera menetapkan tersangka kasus pembunuh ibu dan anak sebelum Tahun Baru 2022.
"Kalau boleh usul, sebelum nyeberang tahun sudah ditetapkan tersangkanya. Jadi mudah-mudahan akhir tahun ini sudah ketahuan tersangka kasus pembunuhan Subang tersebut," ujar Rohman Hidayat.
(Uding)
Tidak ada komentar