Teropongtimeindonesia -Jakarta – Dittipideksus Bareskrim Polri berhasil menangkap aktor utama kasus penipuan investasi robot trading dengan skema ponzi. Pelaku berinisial AMA (31) ditangkap di salah satu hotel bilangan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu
Hermawan mengatakan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa ribuan lembar
Dollar Singapura. Selain itu, diamankan juga sejumlah uang rupiah dan tiga
ponsel.
“Pada saat penangkapan kemudian dilakukan penyitaan
terhadap barang bukti berupa 1.150 lembar uang Dollar Singapura pecahan 1.000,”
ujarnya di Jakarta, Minggu (23/1/2022).
“Diamankan juga 1.000 lembar uang rupiah pecahan Rp 100
ribu rupiah dan tiga unit handphone milik tersangka,” lanjut Whisnu.
Jenderal Bintang Satu itu menjelaskan, ribuan Dollar
Singapura itu setara Rp 12.254.400.000. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan
kurs saat ini.
Sebelumnya, Dittipideksus Bareskrim Polri menetapkan
enam tersangka kasus dugaan penipuan investasi robot trading dengan skema ponzi
atau piramida ilegal. Keenamnya adalah AD (35), AMA (31), AK (42), D (42), DES
(27), dan MS (26).
Para pelaku menerapkan sistem skema piramida. Mereka
menjanjikan bonus atau keuntungan antara 2 persen sampai dengan 10 persen
apabila berhasil mendapatkan anggota baru.
Tersangka melancarkan aksinya di Jakarta, Malang, dan
beberapa wilayah lain. Adapun barang bukti yang disita sebelumnya antara lain,
2 mobil BMW, 1 mobil Lexus, 6 laptop, dan 2 ponsel.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 105 dan
atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan atau
Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 dan atau Pasal 6 Jo Pasal 10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar