Teropongtimeindonesia -Jakarta
– Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri merilis hasil penyelidikan kecelakaan bus
yang terjadi di Bukit Bego, Imogiri, Bantul pada Minggu, (6/2/22). Hasilnya,
ditemukan beberapa faktor terjadinya kecelakaan.
Kepala Team Traffic Accident Analysis (TAA)
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Kombes Pol Dodi Darjanto mengatakan
melalui hasil penyelidikan TAA di lokasi kejadian, didapati jejak
bekas pengereman sepanjang 60cm. Artinya, pengemudi bus berusaha mengurangi
kecepatan.
“Hal ini dibuktikan dan digambarkan dengan bekas
pengereman yang hanya 60cm. Bila sistem pengereman berjalan dengan sempurna,
maka jejak bekas rem akan lebih panjang dari itu.” ujar Dodi dalam press
release di Gedung NTMC Polri, Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Dodi menyebut, setelah ditemukan jejak pengereman,
adapula jejak ban tergelincir atau breaking mark sepanjang 11 meter. Lalu,
kendaraan yang bergerak turun akan tetap melaju sesuai dengan kecepatan akhir,
sesuai hukum Newton.
“Kita lihat di TKP jalan yang sedikit menikung,
sehingga mobil tersebut pada saat gagal pengereman maka akan tetap berjalan
lurus, dan tentunya driver berusaha mengarahkan kendaraan belok ke
kiri dan akhirnya timbullah breaking Mark atau bekas ban tergelincir,” jelas
Dodi.
Dodi bilang melalui hasil analisa, diduga bus tersebut
dalam kecepatan 102,39km/jam, dan melanggar batas kecepatan yang ditentukan di
lokasi itu. Dia turut mengimbau masyarakat untuk memerhatikan laju kendaraan,
khususnya melewati jalur menurun.
“Saya imbau pada masyarakat agar tetap mematuhi
peraturan lalu lintas, tidak melanggar khususnya masalah batas kecepatan
maksimum diruas-ruas jalan yang sudah ditetapkan,” tutur Dodi.
Senada dengan hal itu, Kasubdit Laka Ditgakkum
Korlantas Polri, Kombes Pol Hotman Sirait merinci, berdasarkan data kecelakaan
yang telah dihimpun dengan sistem IRMS. Di tahun 2021, ada 103.645 kasus,
terdiri dari meninggal dunia 25.266, luka berat 10.553, luka ringan 117.913,
dengan kerugian materiil 246 Miliar lebih.
Sementara di tahun sebelumnya 2020 terdata 100.228,
meninggal dunia 23.529, luka berat 10.751, luka ringan 113.516, kerugian
materiil 198 Miliar.
“Dari 2020 ke 2021 terjadi peningkatan sedikit, faktor
terbanyak kasus laka terjadi dalam cuaca cerah. Contoh pada November-Desember
itu terdapat 9.000 kasus dimana 8.000 kasusnya terjadi saat cuaca cerah. Hasil
tersebut dapat kita analisa ada kecenderungan overspeed disitu.
Sehingga sangatlah tepat diruas jalan arteri maupun Tol dipasang kamera E-TLE”
pungkas Hotman.
Perlu diketahui bahwa kecelakaan bus di Bukit Bego
Imogiri, Bantul yang terjadi pada Minggu, (6/2) lalu menewaskan 13 orang dan 34
orang mengalami luka-luka. Hingga kini kepolisian masih terus mendalami kasus
tersebut.
(Redaksi)
Tidak ada komentar