"Hadirnya tanaman melon di Rusun Nagrak dengan konsep urban
farming dapat mengedukasi pengelola rusun-rusun lainnya dan masyarakat
sekitar," ujar Ali Maulana Hakim, Wali Kota Jakarta Utara saat melakukan
panen melon di Rusun Nagrak, Kamis (24/2).
Menurutnya, melon merupakan tumbuhan semusim yang setelah
berbuah akan selesai dan harus mengulang proses tanamnya mulai dari awal lagi.
Penanaman tidak membutuhkan lahan luas, namun harus terkena sinar matahari.
Ali berharap, keberhasilan penanaman melon di Rusun Nagrak bisa
memacu masyarakat Jakarta Utara untuk lebih bersemangat lagi menanam menanam
melon, anggur, dan lain sebagainya di lingkungan masing-masing dengan konsep
urban farming.
"Ada 41 titik lokasi penanaman melon dan itu menjadi potensi
untuk pelaksanaan studi banding bagi warga sehingga bisa belajar dan langsung
praktik," katanya.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
(Sudin KPKP) Jakarta Utara, Unang Rustanto menambahkan, kegiatan panen melon di
Rusun Nagrak merupakan hasil kolaborasi Pemkot Jakarta Utara dengan Dinas KPKP
DKI Jakarta, Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) III Rusun Nagrak, Panah Merah PT
East West Seed Indonesia (EWINDO), dan TP PKK Jakarta Utara.
Ditambahkan Unang, di lokasi tersebut ditanam sekitar 1.200
benih melon dari Panah Merah yang ditanam menggunakan media tanam sebanyak 80
karung.
"Ke depan, kami ingin edukasi secara langsung sehingga apa
yang kita tanam kemarin bisa berhasil dan warga bisa menikmati,"
tandasnya.
Edwin Asmara
Tidak ada komentar