Teropongtimeindonesia -Jakarta - Dittipideksus Bareskrim Polri telah menangkap pimpinan robot trading bodong Fahrenheit, Hendry Susanto (HS). Berdasarkan 18 korban yang dimintai keterangan, kasus ini telah merugikan hingga ratusan miliar rupiah.
"Dari 18 yang kita mintai keterangan, itu rupanya mereka mewakili
kelompok-kelompoknya. Jadi satu kelompok itu ada 15, ada 20 orang, ada 100
orang, macam-macam. Dari 18 orang ini baru ratusan miliar rupiah," kata
Kasubdit V IKNB Dittipideksus Bareskrim Kombes Ma'mun dalam keterangannya, Rabu
(23/3/2022).
Ma'mun belum dapat merinci berapa jumlah kerugiannya. Dia mengatakan nantinya
akan ada ahli yang menghitung total kerugian dari kasus ini.
"Biar kita lihat penghitungannya bagaimana, karena itu kan kadang-kadang
korban itu melaporkan kerugian digede-gedein. Padahal dihitung dengan cuan-nya,
dengan untungnya, padahal nggak begitu," ujar Ma'mun.
"Nanti kita hitung yang benarnya, bukan saya yang menghitung, nanti ada
ahlinya. Nanti ketemu sendiri kerugiannya," tambahnya.
Terkait kasus ini, polisi sebelumnya menangkap empat orang tersangka. Kini
pimpinan dari para tersangka penipuan Fahrenheit, Hendry Susanto, sudah
ditangkap.
Hendry Susanto telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri. Hendry merupakan
direktur di PT FSP Akademi Pro, perusahaan yang mengelola robot trading bodong
Fahrenheit.
"Sudah ditahan. Hendry ada di Rutan Bareskrim," ujar Dirtipideksus Bareskrim
Brigjen Whisnu Hermawan kepada awak media.
Redaksi
Tidak ada komentar