Teropongtimeindonesia-Sanrobone takalar, minggu 12/03/2023
Kejadian tersebut terjadi di rumah kediaman oknum imam desa sanrobone sekitar pukul 19.00 wita, awak media ingin konfiirmasi aduan yang masuk dari lelaki baharuddin daeng lewa mengenai ikhwal tanah warisan dari Almarhum Andi dadu daeng pasau yang selama ini di kuasai orang lain
Adapun awal mula terjadinya insiden tersebut, pada saat baharuddin daeng lewa singgah di rumah kediaman daeng ragga imam desa sanrobone sekitar pukul 19.15 wita,dengan alasan untuk konfiirmasi ikhwal penguasaan empang lolobayo,, setelah beberapa menit berlalu maka terdengarlah suara ribut dari dalam rumah, terlihat baharuddin daeng lewa dan daeng ragga beradu mulut
Pada saat itulah awak media yang berada di luar pekarangan rumah berusaha masuk untuk melerai adu mulut tersebut namun terlihat pintu rumah dari daeng ragga di kunci dari dalam,di saat bersamaan terlihat baharuddin daeng lewa berusaha keluar dari dalam rumah
Dengan nada sangat emosional daeng ragga bertanya kepada kami apa maksud dan tujuanmu ke rumah saya, kami langsung jawab ingin konfiirmasi tetapi apa yang kami dapatkan kami di bentak, di kata katai dengan perkataan kotor yang tidak pantas di ucapkan oleh seorang imam desa
bahkan mengancam kami mendorong kami kami, mengambil kunci kontak motor ,wartawan bodoh, siapami nabayarkanko, bahkan pintu pekarangan rumahnya di kunci serta berteriak teriak kepada warga sekitar rumahnya bahwa turung asengko to sanrobonea imam desamu mau di serang
Berbagai ancaman, intimidasi dan teror kami dapatkan di area pekarangan rumah daeng ragga baik dari daeng ragga ataupun orang orang yang di duga anaknya keluarganya " saya kasih pecah kepalamu ",dan yang paling parah daeng ragga menyampaikan kepada anak dan keluarganya jangan ada yang keluar pekarangan rumah kalau ada keluar Tebbaki
Bahkan pada saat daeng ragga datang ke polsek mappakasunggu masih dalam keadaan emosi tetapi langsung di tenangkan oleh seorang anggota polsek bahwa jangan emosi di kantor polisi pak imam saya berhak melarang karena ini adalah kantor kami
Dengan adanya kejadian tersebut kami meminta kepada kepolisian daerah Sulawesi selatan dan kepala kepolisian resort talalar untuk mengusut tuntas kejadian tersebut dengan satu tujuan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian,apalagi sampai ada orang atau oknum yang menghalang halangi kerja kerja jurnalisme bisa di ancam pidana
Tidak ada komentar