Gowa Headli Daerah komunikasi Politik.pemerintahan Sulsel

Rencana Pembentukan&Pengukuhan Lembaga Adat Kerajaan Bajeng (LAKB)Serta 37 Anrong Tau Sebagai Pemangku Adat Dalam Wilayah Adat Kerajaan Bajeng,

November 20, 2023
0 Komentar
Beranda
Gowa
Headli Daerah
komunikasi
Politik.pemerintahan
Sulsel
Rencana Pembentukan&Pengukuhan Lembaga Adat Kerajaan Bajeng (LAKB)Serta 37 Anrong Tau Sebagai Pemangku Adat Dalam Wilayah Adat Kerajaan Bajeng,

Teropongtimeindonesia
-Coring limbung-Berdasarkan pantauan&analisis dalam 2 kali pelaksanaan silaturrahmi yakni pada hari sabtu tanggal 04/11/2023&pada hari sabtu tanggal 18/11/2023, di dapatkan analisa kesimpulan sementara bahwa semangat dan mimpi tu bajeng untuk bangkit kembali dari tidur panjangnya selama ini masih membara.
Acara yang di pandu oleh MC mursalim pattola daeng tola di awali dengan sedikit menjelaskan hasil dari silatur
rahmi pertama yang berlangsung tanggal 04/11/2023 yakni di sepakati untuk membentuk wadah pemersatu para pewaris 37 anrong tau di kerajaan bajeng yang kemudian di beri nama
Lembaga Adat Kerajaan Bajeng (LAKB).
Pada acara silaturrahmi kedua berlangsung pada hari sabtu tanggal 18/11/2023,dengan tema rapat pemantapan 37 anrong tau / pembentukan tim sembilan dan tehnis pengukuhan Lembaga Adat Kerajaan Bajeng,adapun acara molor selama sekitar 90 menit karena ada kendala non tehnis 

Sambutan yang di sampaikan oleh inisiator acara Drs abd kahar pattola daeng siala, kembali menceritakan beberapa hal sekaitan sejarah kerajaan bajeng di mulai dari di pindahkannya istana kerajaan bajeng dari polongbang
keng ke utara yang mana daerah itu di beri nama oleh karaeng Loe sebagai mataallo limbung sekitar tahun 1505 M

Selanjutnya juga di sampaikan bahwa cikal bakal di bentuknya 37 anrong tau oleh Kare Mambani Raja Bajeng ke 16,disebabkan karena situasi politik di kerajaan bajeng saat itu, dimana daerah allu,daerah polongbangkeng(9 gallarrang),sapaya, manuju, parigi, gallarrang limbung dan beberapa daerah kerajaan bajeng di aneksasi/di invasi oleh kerajaan gowa

Untuk mengantisipasi ketidak stabilan situasi politik sosial kemasyarakatan di kerajaan bajeng maka di bentuklah 37
anrong tau yang mana mereka mereka yang di pilih adalah keluarga dan kerabat ,orang orang terdekat dari kare Mambani,adapun pembentukan 37 anrong tau tersebut di bentuk pada 1816 oleh kare mambani

Dalam sesi tanya jawab yang di pandu oleh ahmad baso daeng tenreng sekretaris panitia sekaligus sebagai salah satu cicit dari Daeng Taoke Patta Lada jannang parangmalengu,,,sebagai pengantar diskusi adapun hal hal yang sangat perlu di perhatikan oleh 37 anrong tau yakni kebersamaan "Assamaturu",masa hanya di minta  untuk  bersila
turrahmi saja  sangat berat, sedangkan para anrong tau leluhur kita dulu,begitu mereka mendengar ada informasi walau hanya lewat " Tunrung Assung ",mereka akan segera datang

Ada harapan dan semangat dari chairil anwar daeng nai sebagai salah satu pewaris dari gallarrang bontomaero yang menyampaikan bahwa kalau kita berbicara tentang kerajaan bajeng, maka itu akan sangat sulit untuk di carikan jalan keluarnya,apalagi kalau itu kita berbicara tentang orang orang yang selalu mengaku bahwa hanya dia yang pantas untuk berada pada posisi tertentu khususnya berbicara konteks kerajaan bajeng,hal inilah yang paling perlu dibenahi dan di carikan jalan keluarnya kedepan,ungkapnya

Hal sama juga di sampaikan oleh tajuddin, Sip,Msi daeng naro, sebagai salah satu pewaris dari jannang pannyangkalan yakni jannang panggarre, yang menyampaikan perlunya kesatu paduan dan persamaan persepsi tentang strategi atau cara untuk mengembalikan marwah, harkat&martabat orang bajeng yang religius,akademis,santun dalam berbahasa dan dalam berinteraksi di tengah masyarakat,sehingga ke depan standar nilai dan karakter khusus tu bajeng,ungkapnya

Yang takkala bersemangat berbicara adalah seorang pemerhati budaya dari tanralili maros MH Basri karaeng Lewa, sesuai pengakuannya dirinya mendapat petunjuk dari karaeng Loe ri bajeng untuk datang ke limbung besok karena rencana ada pelantikan raja di bajeng tanpa banyak bertanya langsung berangkat ke limbung bajeng,ini adalah bukti nyata bahwa dirinya adalah keluarga besar kerajaan bajeng 

Sebagai acara inti dan penutup adalah gladi kotor tehnis atau tata cara pengukuhan Lembaga Adat Kerajaan 
Bajeng(LAKB),acara ini di pandu oleh inisiator Drs abd kahar pattola daeng siala dan di arahkan oleh MC mursalim pattola daeng tola,acara tersebut berlangsung khitmat serasa melayang ratusan tahun kebelakang ketika prosesi itu di laksanakan di kerajaan bajeng 

Onjoki to bajeng 
@Ahmadtenreng

Tidak ada komentar