Teropongtimeindonesia-Jakarta-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta (Dispusip DKI Jakarta) menerima penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) atas ditetapkannya Arsip Koleksi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin sebagai bagian dari Memori Kolektif Bangsa.
Penghargaan Anugerah Memori Kolektif Bangsa ini diberikan saat acara Peringatan Puncak Kearsipan Nasional ke-54 yang juga turut dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB RI), Rini Widyantini di Kantor ANRI, Kelurahan Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kepala ANRI, Mego Pinandito mengucapkan selamat kepada DKI Jakarta untuk menerima sebuah penghargaan yang terkait dengan pengelolaan arsip yang tidak hanya menjadi memori kolektif bangsa saja, tetapi juga dunia.
"DKI Jakarta kalau bicara pengalamannya tentunya banyak sekali dan keaktifannya di arsip bukan hanya sekarang, dari zaman Batavia seperti Jalan Jenderal Sudirman-Thamrin, foto-foto perkembangan zamannya tentu itu menjadi arsip yang baik untuk," ujarnya, Kamis (22/5).
Mego berpesan, yang sudah bagus kearsipannya di Jakarta perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Sehingga, akan menjadi teladan, dicontoh, dan dilihat daerah lainnya.
"Pertahankan dan ditingkatkan lagi karena sistem dan juga lembaga kearsipan di DKI Jakarta sudah sangat luar biasa," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dispusip DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menuturkan, penetapan Arsip Koleksi PDS HB Jassin sebagai Memori Kolektif Bangsa merupakan hasil dari proses pengajuan panjang yang dilakukan Dispusip DKI Jakarta.
Menurutnya, proses tersebut mencakup tahapan seleksi administratif, presentasi dari nominee, hingga verifikasi fisik oleh dewan pakar. Hal ini menjadi bukti pengakuan atas nilai historis, budaya, dan intelektual arsip sastra yang telah dikumpulkan dan dijaga dengan cermat oleh PDS HB Jassin selama puluhan tahun.
"Pengakuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sekaligus kebanggaan bagi kami Dispusip DKI Jakarta. Arsip bukan hanya soal penyimpanan masa lalu, melainkan juga fondasi untuk membangun identitas dan peradaban bangsa di masa depan," ucapnya.
Nasruddin menegaskan, Dispusip DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memperkuat peran arsip sebagai sumber pengetahuan yang terbuka dan inklusif bagi publik, serta mendorong digitalisasi maupun pelestarian warisan dokumenter yang bernilai tinggi bagi generasi mendatang.
"Komitmen ini kita kuatkan dengan mengajak seluruh unsur masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan dan merawat arsip-arsipnya dengan baik agar kelak segala bentuk sejarah atau dokumentasi panjang suatu perjalanan dapat diketahui lebih luas," tandasnya.
Tidak ada komentar