Teropongtimeindonesia-Pekanbaru - Penegakan hukum atas konten negatif harus tetap berjalan beriringan dengan edukasi, etika digital, dan penguatan literasi media di tengah masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau M. Job Kurniawan saat menghadiri rapat koordinasi terkait kebijakan penanganan konten negatif yang berada di wilayah Provinsi Riau di Ruang Kenanga Kantor Gubernur Riau, Rabu (16/7/2025).
Pemprov Riau bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) RI dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar diskusi dengan sistem paling sesuai bagi masyarakat dan generasi muda.
Menurutnya, perkembangan dunia digital membuat tak hanya konten positif yang menyebar, namun juga konten negatif yang menyesatkan masyarakat. Oleh sebab itu, ia menghimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga generasi muda dari paparan nilai negatif yang merusak.
"Kami menghimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan ruang media. Jangan membuat konten yang bertujuan untuk ujaran kebencian," ujarnya.
Ditambahkannya lagi, segala bentuk informasi sebaiknya disampaikan dengan baik. Ia harap ujaran kebencian yang bisa membentuk generasi muda ke arah yang buruk bisa dihilangkan.
"Sekarang sudah ada AI, yang bisa mengubah foto dan sebagainya. Dulu foto hanya sekadar foto, tidak bisa bergerak. Sekarang AI sudah bisa membuat foto bergerak, sudah bisa ada videonya. Harus disikapilah, masyarakat jangan cepat percaya," terangnya.
Job tambahkan, hal itu ia sampaikan untuk melindungi generasi muda. Menjaga mereka dari nilai negatif dan konten yang memanipulasi pikiran.
"Kita tidak sekadar memblokir situs, tapi sedang menyelamatkan generasi dari paparan nilai yang merusak, dari ujaran yang memecah, dari algoritma yang memanipulasi," katanya.
Sementara itu Asisten Deputi Koordinasi Perlindungan Data dan Transaksi Elektronik Kemenkopolkam RI, Syaiful Garyadi menyampaikan, AI memang produk teknologi yang sedang marak. Namun, produk tersebut merupakan barang netral yang tidak mengenal negatif dan positif, semua tergantung pemakainya.
Ia ikut mendukung himbauan agar masyarakat lebih bijak dalam menilai dan memilah informasi. Memilih informasi yang teruji kebenarannya juga sama penting agar tidak terjadi fitnah dan perpecahan di masyarakat.
"Bila tidak diantisipasi akan menimbulkan fitnah, gejolak baru yang berdampak besar," ucapnya.
Tidak ada komentar