Beranda
aceh
Berita Nasional
komunikasi
pembangunan
Pendidikan
Mendikdasmen Dorong Implementasi Smart Classroom bagi SMA dan SMK di Aceh


Teropongtimeindonesia
-Banda Aceh — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., mengajak seluruh satuan pendidikan tingkat SMA dan SMK di Provinsi Aceh untuk segera bertransformasi menuju sistem pembelajaran berbasis teknologi melalui persiapan dan implementasi Smart Classroom. Hal ini disampaikan dalam Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pendidikan Aceh yang digelar oleh Dinas Pendidikan Aceh di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Sabtu (28/6/2025).

Prof. Abdul Mu’ti menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di era Revolusi Industri 4.0 dan menuju Society 5.0. Ia menyampaikan bahwa pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan zaman, termasuk dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di ruang-ruang kelas.

“Sekolah-sekolah di Aceh, khususnya SMA dan SMK, perlu mempersiapkan Smart Classroom sebagai langkah konkret dalam menyongsong pendidikan masa depan. Transformasi digital di bidang pendidikan bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan,” ujarnya.

Penerapan Smart Classroom, menurut Mendikdasmen, tidak hanya melibatkan pengadaan perangkat teknologi modern, tetapi juga mengandung perubahan paradigma dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran harus menjadi lebih interaktif, kolaboratif, dan berbasis data, sehingga guru dan siswa dapat beradaptasi secara optimal.

"Sebagai landasan regulasi, pelaksanaan Smart Classroom ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 8 Tahun 2022 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kemdikbudristek, yang mengatur penggunaan teknologi digital, termasuk e-learning dan Smart Classroom sebagai bagian dari digitalisasi proses pembelajaran di kementerian," ujar Prof Mu'ti.

Prof. Mu’ti menambahkan bahwa penerapan Smart Classroom akan dimulai secara luas pada Tahun Ajaran Baru 2025 dengan target mencapai 315.000 unit sekolah di seluruh Indonesia.

“Dengan dukungan teknologi digital, siswa dapat mengakses sumber belajar yang lebih luas dan beragam secara mandiri maupun dalam kelompok, sementara guru dapat memantau perkembangan belajar secara real-time serta memberikan umpan balik yang lebih efektif,” jelasnya.

Selain memperkuat sarana dan prasarana, Prof. Mu’ti juga mengingatkan pentingnya penguatan sumber daya tenaga pendidik agar mampu mengoptimalkan pemanfaatan Smart Classroom dalam proses belajar mengajar. Ia berharap sekolah unggulan di Aceh dapat menjadi pelopor dalam penerapan teknologi ini sebagai contoh bagi sekolah lainnya.

Acara seminar yang menjadi momentum penting ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Dirjen Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D., Anggota Komisi VI DPR Aceh, Plt. Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Nasir, S.I.P., M.PA., serta Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A.

Hadir pula Kepala BPMP Aceh, Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Aceh, pejabat eselon II dan III Pemerintah Aceh, serta pengawas dan kepala sekolah dari SMA, SMK, dan SLB se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Tidak ada komentar