Teropongtimeindonesia-Pekanbaru — Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau mengawali perkuliahan Tahun Akademik 2025–2026 dengan menggelar Kuliah Umum bertema “Melejitkan Potensi Diri Mahasiswa Menjadi Muslim Berprestasi”, Senin (1/9/2025).
Kegiatan ini diikuti 5.727 mahasiswa baru bersama rektor, jajaran pimpinan universitas dan fakultas, tenaga kependidikan, serta seluruh civitas akademika. Agenda ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter, pengembangan kompetensi, dan potensi mahasiswa muslim.
Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr Hj Leni Nofianty MS, SE, M Si Ak, menegaskan bahwa kuliah umum ini menjadi langkah awal dalam membentuk mahasiswa yang tangguh menghadapi tantangan global tanpa meninggalkan identitas keislaman.
“UIN Suska Riau berkomitmen mencetak generasi muslim unggul, berprestasi, berdaya saing, dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia maupun umat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya disiplin, manajemen waktu, serta pembentukan karakter berakhlak mulia dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman demi kesuksesan dunia dan akhirat.
Untuk mendukung hal itu, UIN Suska Riau menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), yang dirancang membentuk mahasiswa berkarakter muslim sekaligus berprestasi di berbagai bidang.
Untuk Sesi I, kuliah umum menghadirkan Dr Drs Ismail Cawidu, M.Kom, akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tokoh muda inspiratif di bidang jurnalistik sekaligus staf khusus Menteri Agama RI. Ia membawakan materi bertema “Kebijakan Komunikasi dan Strategi Pemanfaatan Media Sosial yang Produktif”.
Sementara itu, Sesi II dijadwalkan dengan menghadirkan Banjaran S Indrastomo, Ph D, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), yang membahas strategi penguatan ekonomi syariah dan kontribusinya terhadap pembangunan bangsa.
Dalam pemaparannya, Dr. Ismail Cawidu mengajak mahasiswa untuk memahami kebijakan komunikasi publik yang meliputi standar etika, gaya bahasa, dan pedoman menghadapi informasi hoaks maupun ujaran kebencian. Ia juga menegaskan bahwa strategi bermedia sosial harus fokus pada value creation, konsistensi, serta target pencapaian.
“Media sosial bukan sekadar tempat berbagi konten, tapi juga sarana membangun citra, memperluas jejaring, dan meningkatkan interaksi positif lintas sektor,” jelasnya.
Tidak ada komentar