Bahodopi,Teropongtimeindonesia.onlineAkhir-akhir ini, curah hujan terbilang tinggi dihampir semua wilayah di Kabupaten Morowali. Hal ini membuat masyarakat merasa khawatir, akan datangnya banjir. Apalagi disejumlah desa yang sudah menjadi langganan banjir ditahun-tahun sebelumnya.
Sebut saja tiga desa di Kecamatan Bahodopi, yakni desa Dampala, Lele dan Siumbatu yang pernah menjadi korban banjir bandang beberapa tahun lalu. Meski demikian, tiga Kepala Desa (Kades) Dampala, Lele dan Siumbatu mengaku sudah memahami benar terjadinya banjir terutama, karena tingginya curah hujan.
"Kita lihat sendiri keadaan cuaca di Morowali dan beberapa daerah lainnya seperti apa, jadi memang debit air pasti naik. Hanya saja, memang banyak oknum yang menggoreng sampai hangus isu ini, dengan mengkambing hitamkan perusahaan yang ada di desa kami," ujar Kepala Desa Siumbatu, Mirwan saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).
Senada, Kepala Desa Lele, Junaedi menyebut, akibat curah hujan yang tinggi, debit air disungai Dampala naik. Untuk menghindari masukknya air ke perkampungan, maka dilakukan pengerukan jalan alternatif sebagai solusi dan terbukti jitu dengan menggunakan alat perusahaan yang selama ini banyak membantu kebutuhan masyarakat sekitar selaku wilayah desa binaannya.
"Memang ada perusahaan tambang di desa kami dan ini adalah perusahaan lokal. Perusahaan ini sudah banyak membantu masyarakat terutama dalam penaganan banjir. Ini dibuktikan dengan penggunaan alat berat perusahaan untuk menangani permasalahan dampak naiknya debit air sungai Dampala," tutur Juanaedi.
Namun sangat disayangkan, jika kondisi yang menimpa tiga desa (Dampala, Lele dan Siumbatu) seolah isunya dijadikan bahan gorengan untuk kepentingan oknum tertentu dengan menyebut, penyebab banjir adalah perusahaan yang berada di wilayah sekitar dua desa tersebut.
"Sehingga kami meminta kepada oknum yang terus menghembus isu mengkambing hitamkan perusahaan, agar berhenti menggoreng isu ini. sudahlah kami paham mereka yang berbicara ini, karena ada kepentingan," ujar Kepala Desa Dampala, Hartono yang dibenarkan Kades Siumbatu dan Kades Lele.
Ketiga Kades ini membenarkan dan menayukuri adanya perusahaan tambang lokal di wilayah desanya yang telah banyak membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Olehnya, ketiga Kades tersebut, meminta kiranya awak media tidak ikut terjerumus dalam kepentingan oknum-oknum yang membuat publik beropini negatif.
"BMKG dan BPBD Morowali sendiri menyampaikan ke Media kiranya masyarakat waspada, karena memang cuaca yang buruk, jadi memang yang mengkambing hitamkan perusahaan ini karena kepentingan pribadi," tandas ketiga Kades. (Wardi)
Tidak ada komentar