HD katakan
di Era Digital saat ini, semua orang bisa menjadi wartawan,
produsen berita. Dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang di dapat
masyarakat dapat menerima dan mebuat informasi sehingga masyarakat
menjadi bingung dengan suatu tulisan apakah produk wartawan atau
bukan.
"Untuk
itulah Uji Kompetensi Wartawan tetap harus dilaksanakan agar ada tolak
ukur dalam menentukan profesi wartawan. PWI juga harus siapkan
divisi hukum untuk membantu wartawan dalam melaksanakan tugas dan jika
ada masalah terkait UU ITE. Karena wartawan memiliki latar belakang yang
berbeda baik dalam hal pendidikan, pribadi dan lain-lain" ujar HD.
Ditambahkannya,
para wartawan juga harus mengedukasi masyarakat tentang apa yang telah
diperbuat pemerintah dan ini merupakan tugas wartawan sebagai penyampai
informasi
"Mari
kita pertajam mengenai profesi wartawan dimana kita harus menjujung
profesi yang ada kode etik yang harus dipatuhi dan melakukan pekerjaan
secara profesional" tutupnya.
Ketua PWI
Sumsel Firdaus Komar menyampaikan dalam HUT PWI kali ini, PWI Sumsel akan
mengadakan Gerakan Desa Literasi Berbasis Jurnalis di 17 Kab/ko Se
Sumsel. Dengan tujuan menekan praktek Jurnalis yang tidak profesional,
menekan timbulnya hoaks serta dapat mengangkat potensi Desa.
Bupati Banyuasin Askolani menyampaikan apresiasi kepada para wartawan yang
menyempatkan hadir di Banyuasin sehingga Banyuaisn dapat lebih dikenal
masyarakat luas.
Pada
kesempatan tersebut Gubeenur Sumsel Herman Deru menyerahkan penghargaan
PWI tahun 2021 bagi insan jurnalis yang menjadi inspirasi di kalangan
wartawan.
Turut Hadir
Ketua PWI Pusat Atal Sembiring, Bupati Mura Ratna Machmud, Sekda Banyuasin
Senen Har, S.IP., M.Si, KPD Kab. Banyuasin , Para Kepala OPD Kab Banyuasin dan
Para Kepala OPD Prov Sumsel
Tidak ada komentar