Teropongtimeindonesia -Banda Aceh- Kasus harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) turun di bawah 100 kasus dua hari terakhir di Aceh. Tiga hari lalu tercatat 116 kasus baru, hari berikutnya 93 kasus, dan terakhir dilaporkan “hanya” penambahan 47 kasus baru. Meski kasusnya tampak turun, namun belum boleh lengah. Penularan virus corona diperkirakan masih tinggi di masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media
massa di Banda Aceh, Senin (21/6/2021).
“Perkiraan penularan virus corona masih sangat tinggi
dalam masyarakat bukanlah mengada-ada,” ujar Juru Bicara yang akrab disapa SAG
itu.
Ia menjelaskan, selama periode Januari 2021 hingga 15
Juni 2021, Balai Litbangkes Aceh, Badan Litbangkes Kemenkes RI melakukan
pemeriksaan terhadap 7.641 sampel swab orofaring dan nasofaring dengan metode
Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasilnya, 44,4 persen dari sampel
tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Kepala Balai Litbangkes Aceh, Dr Fachmi
Ichwansyah, S.Kep, MPH, angka tersebut tidak mewakili angka positivity rate
Covid-19 Aceh, karena sampel-sampel yang diperiksa di laboratorium RT-PCR lain
di Aceh tidak diikut dalam perhitungannya. Namun, jumlah sampel positif yang
mencapai 44,4 persen itu merupakan signal yang perlu diwaspadai.
Mantan anggota Tim Ad-hoc Pendirian Politeknik Kesehatan
Aceh itu menjelaskan, sampel-sampel swab yang diperiksa pihaknya berasal dari
15 kabupaten/kota, meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat,
Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Subulussalam.
Kemudian, sampel-sampel dari Aceh Tamiang, Aceh Tenggara,
Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Kadang, ada juga masuk sampel swab
dari Aceh Timur dan Pidie. Setiap sampel yang dikirim ke Balai Litbangkes Aceh
tetap diperiksa meski hingga larut malam, tambahnya.
Sementara sampel-sampel yang tidak dikirim ke Litbangkes
Aceh, lanjut Fachmi, dikirim Laboratorium Kesehatan Daerah Aceh (Labkesda),
Laboratorium RSUDZA Banda Aceh, Laboratorium PCR USK, Laboratorium Kesdam
Iskandar Muda, dan Laboratorium Kesrem di Kota Lhokseumawe.
“Angka positif yang 44,4 persen itu hanya berdasarkan
swab yang diperiksa di Balai Litbangkes saja, dan karena itu belum mewakili
angka positivity rate yang sesungguhnya di Aceh,” tegas Fachmi lagi.
Menanggapi angka persentase positif Covid-19 dari
perhitungan Balai Litbangkes Aceh itu, Juru Bicara SAG mengaku sepakat dengan
Fachmi Ichwansyah. Meski belum mewakili nilai positivity rate Aceh, namun angka
tersebut merupakan signal masih tingginya sumber-sumber penularan virus corona
dalam masyarakat yang belum terdeteksi.
Menurut SAG, orang-orang yang sudah terinfeksi itu
mungkin tidak merasakan gejala karena itu tidak memeriksakan dirinya ke
Puskesmas terdekat. Bisa juga mengalami gejala ringan seperti demam, batuk, dan
nyeri kerongkongan, namun diabaikan karena dianggap gejala penyakit biasa yang
pernah dialami sebelumnya.
Karena itu, kata SAG, pihaknya menghimbau Satgas Covid-19
kabupaten/kota agar melakukan testing dan tracing secara agresif untuk
menemukan orang-orang yang telah terinfeksi tersebut. Semakin cepat
sumber-sumber penularan virus corona itu ditemukan semakin cepat diisolasi,
sehingga virus corona tidak kian menyebar dalam masyarakat.
Testing dan tracing kontak erat Covid-19 perlu dukungan
penuh Satgas Gampong dan Posko Covid-19 Gampong, supaya petugas kesehatan dapat
melakukan testing dan tracing itu dengan lancar. Selain itu, masyarakat perlu
diedukasi tentang potensi ancaman yang mengintainya, supaya tidak mengabaikan
protokol kesehatan seperti sering dianjurkan.
Data akumulatif
Lebih lanjut SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 21 Juni
2021, yang telah mencapai 18.371 orang. Para penyintas yang sudah sembuh dari
Covid-19 sebanyak 13.789 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.848 orang, dan
kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 734 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus
positif baru harian yang dilaporkan bertambah hari ini, yakni konfirmasi
positif sebanyak 47 orang, pasien yang sembuh 200 orang, dan penderita
meninggal dunia bertambah lagi 12 orang.
Penderita baru Covid-19 yang dilaporkan bertambah
meliputi warga Banda Aceh 16 orang, Aceh Besar delapan orang, warga Pidie,
Sabang, dan Aceh Barat, sama-sama tiga orang. Kemudian warga Nagan Raya
sebanyak dua orang.
Selanjutnya warga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara,
Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan, masing-masing satu
orang. Sedangkan lima orang lagi merupakan warga dari luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh
bertambah sebanyak 200 orang, yakni warga Banda Aceh 95 orang, Pidie 42 orang,
Bireuen 18 orang, Aceh Besar delapan orang, Gayo Lues tujuh orang, Aceh Barat
enam orang, warga Aceh Tamiang dan Aceh Timur, sama-sama lima orang.
Kemudian warga Nagan Raya empat orang, warga Langsa dan
Aceh Utara, masing-masing tiga orang. Selanjutnya warga Lhokseumawe dan Aceh
Tengah sama-sama dua orang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi 12
orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 734 orang,” katanya.
Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal
tersebut, lanjut SAG, masing-masing warga Banda Aceh dan Pidie, sama-sama empat
orang. Kemudian masing-masing satu orang warga Bireuen, Sabang, Aceh Barat, dan
warga Nagan Raya.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus
probable, yakni sebanyak 834 orang, meliputi 730 orang selesai isolasi, 20
orang isolasi di rumah sakit, dan 84 orang meninggal dunia. Kasus probable
yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19,
jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat
sebanyak 9.529 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.311 orang,
sedang isolasi di rumah 184 orang, dan 34 orang sedang diisolasi di rumah
sakit, tutupnya.
Rina Nasution
Tidak ada komentar