Teropongtimeindonesia -Limbung Bajeng , 10/11/2022,Pertempuran seru 10 November di latar belakangi oleh terbunuhnya jenderal mallaby komandan pasukan inggris di jawa timur,akhirnya tentara inggris marah besar serta memberikan ultimatum kepada warga kota surabaya untuk menyerahkan persenjataannya kepada tentara inggris dan tidak melakukan perlawanan kedua tentara inggris memerintahkan kepada pimpinan pemuda untuk datang dan berkumpul paling lambat jam 10 pagi tanggal 10 November 1945.
![]() |
Kuburan pahlawan di Gowa |
Akhirnya pertempuran tersebut tidak dapat di hindari lagi adapun dampak yang di timbulkan adalah : 20.000 warga kota surabaya jadi korban, 150.000 orang mengungsi keluar kota surabaya serta 1600 tentara inggris tewas, hal inilah yang melatarbelakangi pemerintah Republik Indonesia menjadikan pertempuran tersebut sebagai Hari pahlawan
Untuk skala lokal ada juga peristiwa yang tidak kalah heroiknya adalah pada tanggal 13 Agustus 1945 di adakan a'dinging dinging ri bungung barania dan tepat pada tanggal 14 agustus 1945 di laksanakanlah pengibaran bendera merah putih dan bendera jolea jolea di kibarkan depan balla lompoa ri Limbung bajeng lalu kemudian di bungung barania mataallo kutulu, adapun tokoh sentralnya Nuhung daeng bani yang mengibarkan bendera jole jolea dan Pattola daeng Sibali yang mengibarkan bendera merah putih serta di dampingi oleh Sapukala daeng Mangimbara dan kawan kawan ,adapun yang menjahit bendera merah putih adalah Jumalia daeng Coa,perlu di ketahui bahwa mereka bertiga adalah saudara kandung,adapun peristiwa tersebut di jadikan hari lahirnya Laskar gerakan pemuda bajeng(Lipang Bajeng) sumber sejarah kerajaan bajeng dan perjuangan gerakan pemuda bajeng,ungkap mursalim pattola daeng tola
Adapun beberapa bentuk kegiatan memperingati hari pahlawan setiap tahunnya di lakukan dengan berbagai cara seperti yang pernah di lakukan oleh Aliansi anak cucu veteran RI kab gowa malam renungan pada malam 10 November 2019 yang di pusatkan di taman makam pahlawan limbung sekaligus melihat langsung kondisi terakhir TMP tersebut sungguh memiriskan keadaannya, pagarnya sudah mau rebah,rumputnya sangat tinggi terkesan tidak ada pemeliharaan dan perhatian dari pemerintah , ungkap tajuddin daeng naro
Panitia pelaksana saat itu adalah mursalim pattola daeng tola ketua panitia,ahmad baso daeng tenreng sekretaris,tajuddin daeng naro,H tokkong, suaeb daeng pasang, syahriani daeng ratu,hj talele, jabbar daeng ngitung,masykur mansyur daeng sijaya, nurbiah daeng kinang dan lain lain
Sebagai generasi penerus para pejuang sangat mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah khususnya kab gowa dalam hal perbaikan pemeliharaan TMP TMP(Limbung bajeng dll),situs situs perjuangan,kantor LVRI,aset aset LVRI yang di kuasai oleh oknum oknum pentjatok dan penghianat kemerdekaan Republik Indonesia serta memberikan perhatian khusus kepada anak cucu veteran PKRI,ungkap Drs abdul kahar pattola daeng siala
Sebagai informasi tahun ini pemerintah pusat menganugerahkan 5 gelar ke pahlawanan kepada mereka yang telah berjasa dan berkonstribusi terhadap upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, ini adalah bentuk perhatian besar pemerintah pusat kepada para pejuang kusuma bangsa,,,terima kasih banyak para pejuang kusuma bangsa semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Aamiin Allahumma Aamiin
Jangan pernah melupakan sejarah(Jasmerah)
Berjuang juanglah laksana ombak abadi tanpa batas waktu
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya(Roh dan semangat perjuangan bung karno)
Jangan pernah engkau menganggap mereka mati tetapi mereka tetap hidup di sisi Allah SWT
@Ahmadtenreng
Tidak ada komentar