Budaya Headli Daerah Pendidikan sejarah Sulsel

Refleksi 77 tahun pasca peristiwa heroik di kota surabaya 10 November 1945 yang merupakan pertempuran terdahsyat pasca kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945

November 10, 2022
0 Komentar
Beranda
Budaya
Headli Daerah
Pendidikan
sejarah
Sulsel
Refleksi 77 tahun pasca peristiwa heroik di kota surabaya 10 November 1945 yang merupakan pertempuran terdahsyat pasca kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Para cucu pejuang proklamasi
Teropongtimeindonesia -Limbung Bajeng , 10/11/2022,Pertempuran seru 10 November di latar belakangi oleh terbunuhnya jenderal mallaby komandan pasukan inggris di jawa timur,akhirnya tentara inggris marah besar serta memberikan ultimatum kepada warga kota surabaya untuk menyerahkan persenjataannya kepada tentara inggris dan tidak melakukan perlawanan kedua tentara inggris memerintahkan kepada pimpinan pemuda untuk datang dan berkumpul paling lambat jam 10 pagi tanggal 10 November 1945.
Kuburan pahlawan di Gowa
Akhirnya pertempuran tersebut tidak dapat di hindari lagi adapun dampak yang di timbulkan adalah : 20.000 warga kota surabaya jadi korban, 150.000 orang mengungsi keluar kota surabaya serta 1600 tentara inggris tewas, hal inilah yang melatarbelakangi pemerintah Republik Indonesia menjadikan pertempuran tersebut sebagai Hari pahlawan 

Untuk skala lokal ada juga peristiwa yang tidak kalah heroiknya adalah pada tanggal 13 Agustus 1945 di adakan a'dinging dinging ri bungung barania dan tepat pada tanggal 14 agustus 1945 di laksanakanlah pengibaran bendera merah putih dan bendera jolea jolea di kibarkan  depan balla lompoa ri Limbung bajeng lalu kemudian di bungung barania mataallo kutulu, adapun tokoh sentralnya Nuhung daeng bani yang mengibarkan bendera jole jolea dan Pattola daeng Sibali yang mengibarkan bendera merah putih serta di dampingi oleh Sapukala daeng Mangimbara dan kawan kawan ,adapun yang menjahit bendera merah putih adalah Jumalia daeng Coa,perlu di ketahui bahwa mereka bertiga adalah saudara kandung,adapun peristiwa tersebut di jadikan hari lahirnya Laskar gerakan pemuda bajeng(Lipang Bajeng) sumber sejarah kerajaan bajeng dan perjuangan gerakan pemuda bajeng,ungkap mursalim pattola daeng tola 

Adapun beberapa bentuk kegiatan memperingati hari pahlawan setiap tahunnya di lakukan dengan berbagai cara seperti yang pernah di lakukan oleh Aliansi anak cucu veteran RI kab gowa malam renungan pada malam 10 November 2019 yang di pusatkan di taman makam pahlawan limbung sekaligus melihat langsung kondisi terakhir TMP tersebut sungguh memiriskan keadaannya, pagarnya sudah mau rebah,rumputnya sangat tinggi terkesan tidak ada pemeliharaan dan perhatian dari pemerintah , ungkap tajuddin daeng naro

Panitia pelaksana saat itu adalah mursalim pattola daeng tola ketua panitia,ahmad baso daeng tenreng sekretaris,tajuddin daeng naro,H tokkong, suaeb daeng pasang, syahriani daeng ratu,hj talele, jabbar daeng ngitung,masykur mansyur daeng sijaya, nurbiah daeng kinang dan lain lain

Sebagai generasi penerus para pejuang sangat mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah khususnya kab gowa dalam hal perbaikan pemeliharaan TMP TMP(Limbung bajeng dll),situs situs perjuangan,kantor LVRI,aset aset LVRI yang di kuasai oleh oknum oknum pentjatok dan penghianat kemerdekaan Republik Indonesia serta memberikan perhatian khusus kepada anak cucu veteran PKRI,ungkap Drs abdul kahar pattola daeng siala

Sebagai informasi tahun ini pemerintah pusat menganugerahkan 5 gelar ke pahlawanan kepada mereka yang telah berjasa dan berkonstribusi terhadap upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, ini adalah bentuk perhatian besar pemerintah pusat kepada para pejuang kusuma bangsa,,,terima kasih banyak para pejuang kusuma bangsa semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, Aamiin Allahumma Aamiin 

Jangan pernah melupakan sejarah(Jasmerah)
Berjuang juanglah laksana ombak abadi tanpa batas waktu 
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya(Roh dan semangat perjuangan bung karno) 

Jangan pernah engkau menganggap mereka mati tetapi mereka tetap hidup di sisi Allah SWT

@Ahmadtenreng

Tidak ada komentar