Teropongtimeindonesia-Makassar-Sekitar lebih dari 120 orang warga Alla-Alla Batua melakukan aksi demonstrasi damai di DPR Kota Makassar pada hari ini, Kamis 2 Pebruari 2023 sekitar Pukul 10.00 sampai dengan pukul 15.00 wita. Aksi demonstrasi ini dilakukan oleh warga Alla-Alla yang terdiri dari 44 KK tersebut dipicu oleh dianggap lambang dan tidak jelasnya kinerja DPRD Makassar dalam menyikapi persoalan warga Alla-Alla.
Warga Alla-Alla pada saat demo didampingi oleh lembaga Suara Anak Nusantara (SARAN), lembaga ini merupakan lembaga yang pernah memperjuangkan warga veteran Alla-Alla Batua pada saat mereka digusur (Eksekusi) oleh Pengadilan Negeri Makassar pada tahun 2003. Atas perjuangan lembaga SARAN maka akhirnya warga Alla-Alla yang berjumlah 44 KK diberi tanah disekitar lokasi penggusuran seluas 5000 meter oleh Amiruddin Maula walikota Makassar pada saat itu.
Pada demo tadi pagi perwakilan massa diterima di ruang aspirasi oleh anggota komisi D DPR Kota Makassar Andi Hadi IIbrahim Baso, dalam pertemuan tersebut Andi Hadi menyampaikan bahwa berhubung tidak ada anggota Komisi A yang hadir pada saat ini maka saya yang mewakili untuk menerima aspirasi dari warga Alla-Alla nanti hasilnya saya akan sampaikan kepada pihak komisi A.
Pada kesempatan tersebut ketua SARAN Lerin, SH, MH menyatakan bahwa warga ex Veteran Alla-Alla telah berjuang selama 20 tahun, pada tahun 2003 warga sudah beberapa kali melakukan demonstrasi di DPR Kota Makassar untuk menuntut haknya dan setelah 20 tahun mereka kembali datang ke DPR Kota Makassar untuk melakukan demonstrasi, “dimana hati nurani kita membiarkan warga dalam ketidakpastian” ungkap Lerin. Kami datang kesini untuk menagih hasil RDP yang berlangsung setahun yang lalu berulang kali teman-teman kami datang untuk meminta notulen rapat tapi tidak ada kejelasan dari DPRD Kota Makassar, bagaimana kinerja DPR Kota Makassar kenapa hanya membuat notulen rapat sampai setahun lebih tidak beres-beres, ungkap Lerin.
Sementara itu aktivis SARAN lainnya Achmad Baso menyatakan bahwa apakah DPR Kota Makassar tidak bisa membuat hasil notulen rapat hingga sampai setahun tidak juga jelas hasil rapat RDP yang berlangsung pada tanggal 4 Pebruari 2022, tutur Achmad.
Salah seorang warga Hj.Karimah turut menyampaikan aspirasinya dengan penuh emosional, ia menyampaikan bagaimana menderiatanya warga selama ini “ hari ini kami ingin kepastian kami tidak mau pulang kalau kita tidak mendapatkan kepastian atas kejelasan masalah ini” yang disambut sorakan dan tepuk tangan dari massa pendemo.
Akhirnya sekitar Pukul 15.00 wita Ketua DPR Kota Makassar tiba di lokasi
dan menemui warga, setelah berdialog dengan warga akhirnya ketua DPR Kota
Makassar memberikan garansi untuk mengadakan RDP ulang seminggu kemudian untuk
membahas permasalahan warga Alla-Alla.
Tidak ada komentar