Beberapa WNI bermasalah baik yg berada di dalam negeri maupun di luar negeri yg viral di media pada bulan April-Mei 2025 antara lain :
1. Sembilan orang WNI ditangkap Polisi di Bandara Soekarno-Hatta (Senin, 28/04/25) karena kedapatan membawa 280 ponsel yg di dalamnya sudah ter-install mobile banking (m-bankng) yg diduga akan dipergunakan untuk keperluan industri online scam termasuk judi online. Selain ponsel, polisi juga menyita 2.260 kartu perdana, 24 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), 2 buku rekening, 2 token, serta 100 lembar uang dolar AS pecahan 100 saat mereka ditangkap.
Demikian diungkap Kasat Reskrim Polresta Kompol Yandri Mono dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jum'at (09/05/25). Mereka ditangkap ketika akan berangkat ke Bangkok-Thailand dan diduga akan melanjutkan perjalanan ke pusat industri online scam di Kamboja yg sering menelan korban jutaan orang WNI di seluruh dunia.
2. KMR ditangkap pada 25 April 2025 di kediamannya di Mekkah Arab Saudi dengan tuduhan penipuan dan rencana menyelenggarakan ibadah haji ilegal (tanpa tasreh yaitu izin resmi untuk jemaah haji/umrah yg ingin mengunjungi Raudhah, tempat istimewa di Masjid Nabawi-Madina).
“Saudara KMR telah ditahan di penjara umum Syumaisi sejak 29 April 2025 dan kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Umum Makkah,” kata Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025). Polisi juga menemukan sejumlah barang bukti. Termasuk piagam untuk calon jemaah dan salinan materi promosi haji ilegal.
3. Viral desertir Marinir TNI Angkatan Laut (AL) kini menjadi anggota militer Rusia dan bertugas di Ukraina. Mantan prajurit TNI AL itu dipecat karena melakukan tindakan desersi.
"Serda Satria Arta Kumbara, NRP 111026, mantan anggota Itkormar (Inspektorat Korps Marinir)," Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta kepada salah satu media online nasional Sabtu (10/5/2025).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berkoordinasi dengan KBRI Moskow soal informasi Satria bergabung dengan tentara Rusia. "Yang pasti, Mabes TNI sudah keluarkan statement tentang yang bersangkutan.
Kami juga terus koordinasi dengan Kedubes Indonesia di Moskow, Rusia," kata jubir Kemlu Roy Soemirat kepada wartawan, Senin (12/5/2025).
Roy menjelaskan tak ada data resmi eks prajurit Marinir TNI AL tersebut datang ke Rusia. Sampai saat ini, belum diketahui status WNI Satria.
"Tidak ada data resmi mengenai kedatangan yang bersangkutan ke Rusia yang tercatat," imbuhnya.
4. Diduga tenaga kerja wanita (TKW) bernama Sri Wahyuni (27) ditemukan petugas kepolisian dan bea cukai dalam peti es yg datang dari Kamboja di Pelabuhan Hifong, Vietnam. Petugas awalnya menduga peti itu digunakan untuk menyelundupkan organ tubuh atau jasad manusia.
Disnaker Jember menduga Sri berangkat kerja di luar negeri secara nonprosedural. "Kalau kami tahu identitasnya, kami pasti sudah menugaskan tim secepatnya agar bisa mendinginkan suasana keluarganya," kata Suprihandoko Kepala Disnaker Jember pada media online nasional Senin, (12/05/25).
Para pejabat yg bertanggung jawab menangani semua kasus di atas, sebenarnya jika bergerak cepat untuk mengumpulkan data dan informasi keimigrasian masing-masing pelaku atau korban tersebut, penulis yakin bahwa sebelum 100 menit data dan informasi tersebut bisa didapatkan dari Sistem Informasi Keimigrasian (SIMKIM) baik dari subsistem pengeluaran paspor atau subsistem lalulintas keluar masuk wilayah Indonesia.
Dari data dan informasi SIMKIM tersebut, maka akan didapatkan riwayat masing-masing WNI itu baik terkait identitas/alamat diri dan keluarganya, riwayat permohonan paspor dan riwayat perjalanan keluar negeri.
Penulis merasa miris, prihatin karena pada era serba digital ini pejabat Kemenlu dan Disnaker Jember sudah beberapa hari-hari sejak viralnya berita terkait, masih belum mendapatkan informasi yg signifikan atas riwayat WNI dimaksud.
Sebenarnya, untuk mendapatkan informasi yg lengkap pada kesempatan pertama masing-masing data dan informasi keimigrasian WNI dimaksud, pejabat kepolisian Bandara Soekarno-Hatta dapat dengan seketika berkordinasi ke Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, pejabat Kemenlu dengan pejabat Ditjen Imigrasi, Kadisnaker Jember dengan Kantor Imigrasi Jember sedangkan Konsul Jenderal RI di Jeddah langsungnya memerintahkan Atase Imigrasi di KJRI itu untuk melaporkan riwayat Keimigrasian KMR.
Semoga setiap pejabat negara yg menangani WNI bermasalah yg berkaitan dengan perjalanannya ke luar negeri atau sedang berada di luar negeri, untuk selalu mengingat imigrasi yaitu instansi yg memiliki data permohonan paspor (KTP, Kartu Keluarga dan Surat Lahir) serta riwayat perjalanan keluar negeri.
Dari berkordinasi dengan imigrasi, maka pada kesempatan pertama akan didapatkan informasi signifikan atas pemegang Paspor RI dimaksud sehingga pemerintah dapat hadir dengan cepat menuntaskan permasalahan WNI yg timbul seperti itu.
*Dodi Karnida HA., Kadiv Imigrasi Kanwil Kemenkumham Sulsel Tahun 2020-2021.*
Tidak ada komentar